SITUBONDO – Bupati Situbondo, Karna Suswandi, terjun langsung mendistribusikan pupuk urea untuk para petani. Hal tersebut dilakukannya sebagai upaya memastikan program bantuan pupuk gratis itu tepat sasaran dan terdaftar dalam sitem elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK).
“Saya bersama Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Dinas TPHP) turun langsung mendistribusikan pupuk urea gratis ini, tidak lain memastikan penerimanya sesuai yang terdaftar,” kata Bupati Karna, setelah mendistribusikan pupuk kepada petani di lima desa Kecamatan Banyuglugur, Selasa (30/11/2021).
Bung Karna, sapaan akrabnya, menjelaskan, melambungnya harga pupuk urea nonsubsidi yang mencapai hampir Rp1 juta per kuintal, membuat pemerintah daerah untuk hadir membantu para petani, terlebih saat ini pupuk urea sangat dibutuhkan memasuki musim tanam.
Dia juga menyebutkan pada tahun 2021 ini pemerintah daerah setempat mengalokasikan anggaran sebesar Rp13,5 miliar untuk pengadaan pupuk urea nonsubsidi sebanyak 1.228 ton. Pupuk urea tersebut diberikan secara gratis kepada 24.563 petani yang tergabung dalam 646 kelompok tani di 17 kecamatan.
“Petani kita saat ini menjerit dengan harga pupuk urea nonsubsidi Rp9.475 per kilogram. Karena itu, pemkab hadir dengan mengalokasikan anggaran untuk membeli pupuk dan diberikan kepada petani,” terangnya.
Politisi PDI Perjuangan itu juga mengemukakan, program pupuk urea gratis ini menjadi program berkelanjutan. Pada tahun 2022, pemerintah daerah setempat mengalokasikan anggaran sekitar Rp16 miliar.
“Bagi petani yang belum mendapatkan pupuk urea gratis tahun ini, akan kami anggarkan tahun depan. Harapan kami semua petani khususnya ekonomi lemah juga bisa menikmati program pemerintah daerah ini,” ujarnya.
Bung Karna mengingatkan bahwa program pupuk urea gratis itu tidak dipungut biaya apapun. Bahkan, dirinya meminta petani untuk melaporkan kepada aparat penegak hukum jika ada pungutan.
“Pupuk urea ini gratis tidak ada pungutan apapun, kalau ada pungutan laporkan saja. Sama halnya dengan pupuk bersubsidi, jangan sampai pupuk bersubsidi diperjualbelikan bebas. Saya sendiri yang akan melaporkan. Kasihan petani karena harga pupuk sangat mahal,” tandasnya.
Sementara itu, salah seorang petani di Desa Tepos, Kecamatan Banyuglugur, Busro, mengaku baru kali ini mendapatkan bantuan pupuk gratis dari pemerintah daerah.
“Tentu saya bersama petani lainnya senang bisa mendapatkan pupuk gratis sebanyak 50 kilogram. Apalagi sekarang pupuk urea nonsubsidi hampir Rp1 juta. Kami berharap ini menjadi program tahunan. Terima kasih Bung Karna (Bupati Situbondo),” katanya.
Perlu diketahui, pendistribusian pupuk urea gratis di hari pertama menyasar 677 petani yang ada di Desa Tepos, Kalisari, Selobanteng, Banyuglugur dan Talempong (Kecamatan Banyuglugur). Masing-masing petani menerima bantuan pupuk 50 kilogram. (set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS