SURABAYA – Anggota Komisi A DPRD Surabaya Riswanto menyebut pembangunan Jembatan Kenjeran sebagai proyek misterius. Pasalnya, meski proses lelang sudah dilakukan dan pemenang sudah ditetapkan, sampai sekarang warga sekitar proyek banyak yang belum tahu.
“Proyek Pembangunan Jembatan Kenjeran itu misterius. Banyak warga saya yang menanyakan ikhwal rencana pembangunan Jembatan Kenjeran,” ungkap Riswanto, Kamis (22/1/2014).
Legislator yang tinggal di kawasan Kenjeran itu mengaku tidak bisa menjawab pertanyaan warga. Menurutnya, ketidaktahuan warga itu beralasan, karena selama ini memang belum pernah ada sosialisasi dari pemerintah kota soal rencana pembangunan Jembatan Kenjeran.
“Saya tidak bisa jawab. Padahal anggaran proyek tersebut bersumber dari APBD Kota Surabaya. Kenapa Pemkot sepertinya menyembunyikan proyek ini,” ucap Bang Ris, sapaan akrab Riswanto.
Jembatan yang menurut rencana dibangun di wilayah Kelurahan Nambangan tersebut, lanjut politisi PDI Perjuangan tersebut, sebetulnya merupakan rencana lama. Tapi tertunda-tunda terus pelaksanaannya.
Beberapa penyebabnya, sebut Riswanto, di antaranya adalah perubahan dssain jembatan, seperti perubahan panjang bentang dan penambahan bangunan pada bagian tengahnya, yang akan dibangun air mancur.
Yang juga masih jadi tanda tanya, tambah dia, yakni tentang bagaimana bentuk detail jembatan, dan di mana posisi landasan jembatan. “Apakah nantinya pembangunan jembatan itu mengganggu warga sekitar dan aktivitas kapal nelayan, juga banyak yang belum tahu,” ujarnya.
Senada, Ketua DPRD Kota Surabaya Armuji membenarkan soal tidak adanya sosialisasi pembangunan Jembatan Kenjeran. Dia sempat menanyakan soal itu ke beberapa temannya yang tinggal di wilayah tersebut.
“Mereka juga banyak yang tidak tahu. Mulanya saya tidak percaya masak proyek sebesar itu warga sekitar tidak tahu? Tapi, ternyata memang benar banyak warga sekitar yang belum tahu,” ungkap Armuji.
“Proyek Jembatan Kenjeran sepertinya memang misterius. Setahu saya, untuk proyek multiyears atau tahun jamak, ada ketentuan dan peraturannya sendiri yang berbeda dengan proyek tahun tunggal. Apa proyek ini tidak terlambat penjadwalan lelangnya?” tanya Armuji.
Seperti diketahui, lelang proyek pembangunan Jembatan Kenjeran telah dilakukan Pemkot Surabaya akhir Desember 2014 lalu. Proyek jembatan dengan panjang 700 meter dan biaya Rp 200 miliar dari APBD Kota Surabaya ini akan dibangun membentang sepanjang Pantai Kenjeran. Menurut Wali Kota Tri Rismaharini, pembangunan akan dimulai awal Februari 2015.
Namun masih banyak warga sekitar mengaku belum tahu soal rencana pembangunan jembatan yang monumental di wilayah Pantai Kenjeran itu. Yang mereka tahu sebatas proyek pembangunan saluran dengan box culvert. Kabar adanya pembangunan Jembatan Kenjeran ini hanya diketahui dari media massa.
“Saya baru tahu kalau akan ada pembangunan jembatan dari media. Kalau sosialisasi langsung ke warga sepertinya belum ada,” jelas Supandi, salah satu Ketua RW di wilayah Kelurahan Bulak Banteng.
Sebelumnya, anggota Komisi C Sukadar mengungkapkan kegelisahan warga karena minimnya informasi terkait proyek tersebut. Padahal pembangunan akan dimulai awal Februari 2015.
“Ada apa dengan proyek ini, kok masih banyak warga sekitar yang belum tahu?” kata Sukadar.
Informasi terakhir yang dia peroleh dari Dinas Bina Marga, saat ini sudah dimulai uit set lapangan. Tapi pastinya dia belum melihat sendiri. “Sebelumnya dewan mau diajak ke lokasi proyek, tapi nyatanya pemkot jalan sendiri,” ucapnya. (pri/*)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS