BATU – Co-Founder Yayasan Beneran Indonesia Angsoka Yorintha Paundralingga meyakini bahwa Pancasila adalah bintang petunjuk kehidupan berbangsa dan bernegara.
Hanya dengan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila yang bisa mengantarkan Indonesia menuju era kejayaan serta kesejahteraan.
Dalam perjalanannya, Pancasila menghadapi berbagai tantangan dalam menghadapi revolusi industri 4.0.
Seperti radikalisme, disrupsi teknologi, krisis iklim, belum lagi ditambah infiltrasi nilai-nilai liberalisme dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Oleh sebab itu Angsoka minta kader-kader PDI Perjuangan yang menjadi peserta Pendidikan Kader Madya agar bisa secara inovatif menyebarkan nilai-nilai Pancasila.
Dia mencontohkan, Bung Karno sebagai sosok yang dikenal revolusioner dan inovatif dalam perjuangan mewujudkan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Bahkan di usia 29 tahun, Bung Karno sudah menjadi Ketua Umum Partai Nasional Indonesia (PNI).
“Inovasi harus diawali oleh empati. Kalau Bung Karno tidak ada empatinya, tanah airnya tidak akan bisa merdeka,” ujar Angsoka dalam paparannya secara daring kepada peserta Pendidikan Kader Madya yang digelar Badiklatda PDI Perjuangan Jawa Timur, di Wisma Perjuangan, Oro-oro Ombo, Kota Batu, Kamis (1/12/2022).
“Jadi kaderisasi ini penting, revolusi mental ini ditulis oleh Bung Karno, supaya kita bisa memberikan kontribusi kepada banyak orang,” sambungnya.
Wakil Kepala Badiklat DPP PDI Perjuangan tersebut menjelaskan, Bung Karno memiliki visi dan cita-cita besar untuk mencapai Indonesia merdeka.
Menurutnya, tidak sekadar pandai dalam beretorika, Bung Karno juga pandai dalam meramu dan meracik strategi untuk membangkitkan semangat perjuangan rakyat.
Hal ini, sebut Angsoka, tidak akan bisa dilakukan oleh Bung Karno apabila tidak memiliki bekal pengetahuan yang berasal dari berbagai literatur yang telah dia kuasai serta pengalamannya ketika turun ke tengah masyarakat.
Maka, hal yang berkaitan dengan pemahaman literasi serta interaksi keseharian dengan masyarakat menjadi aspek yang tidak boleh dipisahkan, dalam perjuangan kader-kader Banteng untuk membumikan Pancasila di era modern.
“Pendidikannya Bung Karno itu juga untuk mencreate, bukan hanya menjadi pengikut. Maka inilah yang ingin saya dorong kepada bapak dan ibu, bagaimana Pancasila bisa diramu dan dikreasikan sehingga mudah dicerna oleh anak-anak muda,” tuturnya.
Untuk itu, dia minta agar kader-kader Banteng yang menjadi peserta Pendidikan Kader Madya mampu merumuskan langkah-langkah sederhana yang berdampak besar, untuk menjaga Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia. (ace/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS