PONOROGO – Melonjaknya kasus Covid-19 di Kabupaten Ponorogo berimbas pada penuhnya ruang isolasi di RSUD Dr Hardjono yang akhinya memutuskan untuk membuat tenda darurat. Tercatat, dari data Dinas Kesehatan Jatim per 5 Juli 2021 kasus aktif di Ponorogo total mencapai 287 orang dan penambahan angka kematian dalam sehari sebanyak 5 orang meninggal dunia.
Wakil Bupati Ponorogo Lisdyarita bersama Forkopimda, Ketua DPRD, dan jajarannya melakukan sidak di RSUD Dr. Hardjono untuk memeriksa kapasitas ketersediaan Bed Occupancy Rate (BOR) ICU dan isolasi untuk pasien Covid-19, Senin (5/7/2021).
Lisdyarita mengatakan, ia mendapat banyak laporan dari masyarakat bahwa banyak yang meninggal dunia. Untuk itu, ia dan jajarannya melakukan sidak langsung ke RSUD.
“Banyak laporan kalau banyak yang meninggal. Makanya saya terjun bersama Forkopimda ke sini. Untuk memastikan apakah BOR ICU, isolasi, masih tercukupi. Ini kasusnya sedang tinggi-tingginya,” kata Lisdyarita.
Bunda Rita, sapaan akrab Lisdyarita, menambahkan, tenaga kesehatan (nakes) hingga tenaga pemakaman diusahakan akan disiapkan lebih banyak lagi. Juga mengusahakan mendapatkan plasma konsvalen dari penyintas Covid-19 yang dibutuhkan untuk menyembuhkan pasien covid-19. Pasokan oksigen juga dirasa lancar karena pemerintah setempat bekerja sama dengan Madiun.
“Kami usahakan persiapkan semuanya termasuk nakes, tenaga pemakaman, sama dapat pendonor plasma konsvalen,” imbuh Bunda Rita.
“Pasien di tenda depan dibagi yang di belakang juga. Alhamdulillah masih ada kapasitas, sudah disiapkan. Oksigen juga siap, kami kerjasama dengan Madiun,” lanjutnya.
Bunda Rita juga meminta kepada masyarakat untuk mengikuti aturan supaya Covid-19 cepat menurun.
Sementara itu di kesempatan yang sama, Direktur RSUD Dr. Hardjono, Made Jeren mengungkapkan, penuhnya ruang perawatan menyebabkan sebagian pasien dirawat di tenda darurat.
“Ruang perawatan penuh, tidak bisa menolak pasien makanya di tenda,” ujar Made.
Menurutnya, jumlah pasien positif covid-19 sebanyak 98. Ada 69 orang yang dirawat di ruang isolasi. Sementara sisanya masih stagnan di IGD dan tenda darurat. (jrs/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS