SURABAYA – DPRD Surabaya menilai, anggaran pertemuan persiapan Konferensi Habitat III atau Preparatory Committee Meeting III (Prepcomm III) Juli 2016 yang diajukan pemerintah kota sebesar Rp 30 miliar, terlalu besar.
Karena itu, dewan akan memanggil dinas terkait di pemerintah kota untuk menjelaskan detail kebutuhan anggaran pertemuan persiapan konferensi UN Habitat tersebut.
Ketua DPRD Surabaya Armuji mengatakan, alokasi anggaran UN Habitat Rp 30 miliar itu akan dikaji ulang. “Untuk acara persiapan konferensi saja kok dialokasikan Rp 30 miliar. Itu kan terlalu besar,” kata Armuji, kemarin.
Dalam pembahasan APBD 2016, alokasi anggaran UN Habitat yang tercantum dalam Kebijakan Umum Anggaran Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2016, senilai Rp 30 miliar.
Menurut legislator yang juga Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur tersebut, apakah kebutuhan anggarannya memang sebesar itu, akan dibahas lebih lanjut di tingkat komisi. Hasil pembahasan di komisi DPRD bersama pemkot itu nanti nilainya masih bisa berubah.
Seperti diketahui, Surabaya ditunjuk sebagai tuan rumah pertemuan persiapan konferensi Habitat III. Sedang konferensi Habitat III sendiri akan digelar di Quito, Ecuador, pada Oktober 2016.
Saat ini Pemkot Surabaya cukup serius mempersiapkan perhelatan PrepCom III. Selaku tuan rumah, pemkot menyiapkan liaison officer (LO) atau petugas pendamping bagi sekitar 5.000 orang dari 167 negara.
Selain menyiapkan LO, menurut Kepala Bappeko Kota Surabaya Agus Imam Sonhaji, pihaknya juga mulai menggarap proyek-proyek penunjang berupa pedestrian. “Tempat acara sudah fix di Grand City. Untuk itu, pedestrian di sekitar lokasi akan kita benahi,” ujarnya.
Pemerintah kota juga mulai menyiapkan sumber daya manusia (SDM) melalui pelatihan bahasa Inggris bagi para kepala SKPD. Sebab, bukan tidak mungkin para tamu dari negara lain nantinya langsung bertanya hal teknis yang bisa dijawab oleh para kepala SKPD.
Sebelumnya, pejabat sementara Wali kota Surabaya Nurwiyatno menghadiri acara The Sixth Asia-Pasific Urban Forum (APUF-6) dan High-level Regional Preparatory Meeting to Habitat III digelar di Jakarta pada 19-22 Oktober 2015. Salah satu pokok bahasan dalam pertemuan multi-negara tersebut adalah terkait kesiapan Surabaya.
Tri Rismaharini yang sebelumnya menjabat Wali Kota Surabaya periode 2010-2015 juga hadir dalam forum tersebut. Alumnus ITS itu diundang menjadi salah seorang speaker yang menyampaikan materi terkait pengalamannya selama menjabat Wali Kota Surabaya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS