SURABAYA – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya mendapatkan kenaikan anggaran pada PAK (Perubahan Anggaran Keuangan) APBD Tahun 2021 mencapai Rp 277,063 miliar, dari anggaran semula Rp 950,698 miliar menjadi Rp 1,227 triliun.
Kenaikan yang signifikan pada anggaran untuk dinkes ini, mendapat sorotan dari Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Khusnul Khotimah. Dia mengingatkan agar anggaran digunakan dengan tepat sasaran, tepat waktu, dan tidak ada kebocoran.
“Salah satu anggaran untuk dinas yang paling besar adalah Dinkes Surabaya. Itu artinya, komitmen Wali Kota Surabaya, Pak Eri Cahyadi, untuk memberikan layanan kesehatan kepada warganya sangat bagus,” ujar Khusnul.
Menurut politisi PDI Perjuangan, penambahan anggaran hingga ratusan miliar terebut akan dialokasikan untuk intensif nakes sebanyak 2.832 orang, dengan jumlah nominal sebesar Rp 28,672 miliar.
Penambahan lainnya, dialokasikan untuk pembayaran premi BPJS Kesehatan sebanyak 1.022.588 jiwa, dengan jumlah premi yang harus dibayar mencapai Rp 265,741 miliar bertambah menjadi 422,363 miliar.
Wakabid Pembangunan Manusia dan Kebudayaan DPC PDI Perjuangan Surabaya tersebut menjelaskan bahwa data yang ada sudah disinkronkan dengan BPJS.
“Data tersebut telah disinkronisasi dengan BPJS. Jumlah ini, sepengetahuan saya yang terbesar di Indonensia dibayarkan oleh pemda kepada BPJS,” jelasnya.
Selain itu, Dinkes Surabaya juga mendapat kenaikan pendapatan sebesar Rp 27 miliar dari dana kapasitas JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) dan FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama). Sehingga pendapatan dinkes saat ini 143,335 miliar dari yang semula 116,281 miliar.
Alumnus UINSA ini menegaskan, dirinya berharap agar naiknya anggaran kesehatan Kota Surabaya dapat meningkatkan pelayanan kesehatan warga, serta menjawab seluruh kebutuhan masyarakat atas layanan kesehatan.
“Selain itu, juga menjadi penguat untuk kesiapsiagaan dalam menanggulangi atau pengendalian pandemi Covid-19 di waktu yang akan datang. Kita tidak tahu, kapan pandemi ini berakhir. Bahkan ada prediksi ada lonjakan gelombang ketiga. Menjawab itu, pemkot sudah siap dengan tingginya alokasi anggaran kesehatannya,” tegasnya. (yols/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS