SURABAYA – Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Surabaya, Anas Karno mendukung adanya digitalisasi di pasar tradisional untuk membangkitkan perekonomian di Kota Pahlawan. Namun, hal tersebut tentu membutuhkan kolaborasi berbagai pihak.
“Platform digital untuk pasar tradisional harus didesain sedemikian rupa sehingga menghadirkan pengalaman mendekati ‘serasa berbelanja langsung’ di pasar bagi para konsumen, khususnya ibu-ibu rumah tangga,” ujar Anas, Rabu (6/10/2021).
Menurutnya, penerapan digitalisasi pasar tradisional untuk mempermudah proses jual beli antara pedagang dan pembeli di tengah pandemi Covid-19.
“Hal ini khususnya terkait kebutuhan bahan-bahan segar maupun produk lainnya yang perlu diperoleh ibu-ibu rumah tangga tanpa menunggu waktu lama setelah selesai transaksi,” ujar politisi PDI Perjuangan ini.
Ia menambahkan, digitalisasi pasar tradisional ini tidak hanya menghubungkan pedagang dan konsumen pasar tradisional saja, namun juga terintegrasi dengan jasa kurir dan logistik menggunakan aplikasi kurir online yang sudah ada.
“Di sini konsumen memiliki pilihan untuk menentukan jasa kurir apa yang digunakan untuk pengantaran barang belanjaannya,” katanya.
Dengan begitu, lanjutnya, ibu rumah tangga yang selama ini datang ke pasar tradisional akan mentransfer biaya transportasinya secara lebih murah dalam bentuk pendapatan bagi jasa kurir yang terhubung dengan platform tersebut.
“Jika konsep platform digital pasar tradisional ini dapat diimplementasikan, tidak hanya pasar tradisional dapat bertahan di era disrupsi, tetapi kehadirannya akan mendorong lahirnya kegiatan ekonomi dan lapangan kerja baru,” terangnya.
Lebih lanjut, fungsi platform digital tidak hanya menghubungkan pedagang pasar tradisional dengan konsumen lokal, tetapi juga menciptakan pasar grosir yang mempertemukan para pedagang dengan para pemasok.
“Para pemasok bahan-bahan pangan segar di daerah juga akan lebih mudah memonitor perkembangan harga serta ketersediaan stok di pasar tradisional. Hal ini akan mempermudah ketersediaan pasokan secara lebih cepat dan lebih efisien karena semakin pendeknya jalur distribusi dan transparannya proses terbentuknya harga,” pungkasnya.
Selain itu, lanjut Anas, platform ini juga dapat berfungsi secara otomatis untuk mencatat setiap transaksi yang dihasilkan para pedagang ke dalam jurnal akuntansi yang mudah mereka pahami.
“Harapannya, dengan cara itu para pedagang dapat melihat dan mengontrol kondisi keuangannya yang sangat diperlukan dalam menjalankan usaha,” tandasnya. (dhani/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS