Anas Ingatkan Kades dan Camat: Mulai Sekarang Prioritaskan SDM Unggul

Loading

BANYUWANGI – Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengingatkan, seluruh desa dan kecamatan agar tidak hanya memikirkan proyek fisik membangun jalan. Tapi mulai prioritaskan SDM unggul untuk masa depan bangsa.

“Desa dan kecamatan jangan hanya memikirkan proyek fisik bangun jalan. Tapi mulai prioritaskan pembangunan ‘jalan dan jembatan’ untuk masa depan bangsa kita, dengan menyiapkan SDM yang unggul mulai sekarang,” kata Anas, saat musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) tingkat kecamatan serentak secara daring (online) 25 kecamatan yang dipusatkan di Kecamatan Singojuruh, Rabu (5/2/2020).

Dia menginstruksikan seluruh camat dan kepala desa agar benar-benar memprioritaskan program pembangunan SDM, khususnya untuk penyiapan masa depan generasi Z dan Alpha.

“Paradigma kita harus berubah, prioritas pembangunan bukan lagi infrastruktur fisik seperti jalan dan jembatan, tapi penyiapan SDM generasi masa depan yang akan menggantikan posisi kita pada hari ini,” ucapnya.

Menurut Anas, pada 2045 jumlah penduduk Banyuwangi diperkirakan mencapai 2,2 juta jiwa. Persentase generasi Z (lahir tahun 1995-2010) dan generasi alpha (lahir tahun 2010 ke atas) pada 2045 akan mencapai usia produktif yang diperkirakan jumlahnya mencapai 66,75 persen dari seluruh jumlah penduduk.

“Inilah yang kita sebut dengan bonus demografi, generasi ini yang akan menjadi modal bagi daerah agar bisa berdaya saing. Saat ini banyak negara yang terbatas sumber daya alamnya, namun sangat maju di berbagai bidang, karena SDM-nya berkualitas dan berdaya cipta. Untuk itu, hal ini harus kita persiapkan dari sekarang,” paparnya.

Azwar Anas juga menginstruksikan, untuk memperhatikan gizi anak yang seimbang, sejak dalam kandungan dan di tahap awal pertumbuhannya, serta fokus pada perkembangan balita, agar tidak ada kasus stunting.

Oleh karena itu, dia minta camat untuk aktif berkoordinasi dengan PKK sebagai penggerak posyandu yang menjadi ujang tombak kesehatan ibu dan anak.

“Perkuat peran PKK dan posyandu, alokasikan tambahan gizi untuk ibu dan balita. Optimalisasikan peran motivator gizi, kader posyandu dan kelompok pendamping ASI,” kata Anas.

Dia juga menekankan penyiapan SDM lewat jalur pendidikan, dengan meminta kecamatan memonitor langsung menyisir anak putus sekolah, serta berupaya meningkatkan rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah.

“Optimalkan program Garda Ampuh dengan berkoordinasi dengan sekolah dan satkorwil pendidikan. Juga buat satgas untuk menyisir anak-anak yang putus sekolah agar dikembalikan ke kelas,” ujarnya. (goek)