Senin
04 Agustus 2025 | 12 : 44

Anak Muda di Kandang Banteng, Bisa jadi Konektor Sejarah dengan Masa Depan Bangsa

IMG-20250801-WA0020_copy_1248x831

DENPASAR — Di tengah dinamika politik global dan tantangan kebangsaan yang semakin kompleks, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, menegaskan bahwa bergabung dengan PDI Perjuangan bukan hanya sebuah pilihan politik. Juga langkah ideologis yang menyambungkan sejarah perjuangan masa lalu dengan tantangan masa depan.

“Saya sangat beruntung bergabung dengan PDI Perjuangan. Ini partai dengan sejarah panjang yang menjadi kelanjutan dari PDI, di bawah kepemimpinan Ibu Megawati Soekarnoputri.

“Anak muda yang bergabung di PDI Perjuangan, sejatinya sedang menghubungkan sejarah dengan masa depan bangsa,” ungkap kepala daerah yang akrab disapa Gus Ipin, Sabtu (1/8/2025).

Sebagai kepala daerah berusia muda yang menempuh pendidikan tinggi, Gus Ipin menuturkan  keterlibatannya dalam partai berlogo banteng itu juga memperkuat kesadarannya terhadap pentingnya ide dan gagasan besar Bung Karno.

Saat menjalani studi S2, Mas Ipin secara khusus menjadikan buku Sarinah karya Bung Karno sebagai referensi utama dalam studi pengarustamaan gender.

“Rasanya saya semakin termotivasi ketika saya S2, mengambil buku Sarinah sebagai studi pengarustamaan gender. Ini adalah ruang bagi anak muda untuk mengaktualisasikan pemikiran Bung Karno yang masih sangat relevan hingga hari ini,” tuturnya.

Gus Ipin yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Trenggalek ini  menyoroti bagaimana tantangan geopolitik global saat ini sesungguhnya mengulang sejarah panjang perjuangan diplomasi Indonesia.

“Dulu Bung Karno menghadapi tantangan global dengan menggalang Konferensi Asia Afrika. Sekarang kita menghadapi hal yang serupa. Apa yang terjadi di BRICS adalah kelanjutan dari semangat Asia Afrika,” ujarnya.

Gus Ipin menilai bahwa anak muda hari ini harus banyak masuk ke PDI Perjuangan dan menggali kembali gagasan-gagasan besar pendiri bangsa dengan perspektif kekinian. Agar Indonesia tetap berdaulat dan berkelanjutan.

Lebih lanjut, Bupati yang pernah menjadi peserta termuda dalam Konferensi Perubahan Iklim PBB ini menilai PDI Perjuangan sebagai partai kader yang sangat terbuka terhadap kehadiran anak muda. Ia mengapresiasi banyaknya organisasi sayap partai yang kini diisi oleh generasi muda dengan berbagai aktivitas progresif.

“Saya senang, banyak sayap partai yang diisi anak muda dengan segala aktivitas. Sebagai partai kader, tidak semua bisa langsung jadi pemimpin. Tapi di sini ada proses kaderisasi yang serius. Kita terbuka untuk siapa pun yang bergabung, selama niatnya baik untuk membesarkan partai dan menyejahterakan rakyat,” kata Gus Ipin menegaskan.

“Ideologi memerlukan konsistensi. Dan itu tantangan anak muda hari ini. Jangan hanya jadi pengamat. Kita harus ikut ambil bagian, agar masa depan bangsa ini dibangun dengan fondasi yang kuat dan ideologis,” pungkas Gus Ipin.(yols/hs)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Eri Cahyadi Imbau Warga Tidak Main Layangan di Pemukiman, Rawan Lukai Pengendara

SURABAYA – Belakangan ini permainan layangan tengah menjadi sorotan. Muncul banyak laporan di berbagai daerah, ...
KRONIK

Jalan Sehat Hari Koperasi, Bupati Lukman: Mari Kembangkan Ekonomi Bersama Koperasi

BANGKALAN – Ribuan masyarakat Bangkalan memadati area depan Pendopo Agung Bangkalan pada Minggu (3/8/2025) pagi. ...
LEGISLATIF

Eri Cahyadi Gandeng Dunia Usaha Hadirkan Wajah Baru Taman Harmoni, DPRD: Terobosan Baru!

SURABAYA – Wajah baru Taman Harmoni Keputih resmi diperkenalkan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi kepada publik. ...
LEGISLATIF

Puan Soroti Dana Bansos Mengendap Rp 2,1 T di 10 Juta Rekening

JAKARTA – Ketua DPR RI Puan Maharani, menyoroti temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) ...
SEMENTARA ITU...

Cak Eri Cahyadi Resmikan Pembukaan Kembali Taman Harmoni Surabaya

SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan pembukaan kembali Taman Harmoni, di Keputih Tegal Timur, ...
RUANG MERAH

Amnesti, Abolisi dan Tebang Pilih Hukum

Oleh Djarot Saiful Hidayat** DALAM panggung sejarah kekuasaan, keputusan politik kerap menjadi penentu arah nasib ...