Senin
27 Oktober 2025 | 3 : 29

Amithya Apresiasi Upaya Lesbumi Revitalisasi Topeng Menak

pdip jatim 250812 topeng menak 1

MALANG – Ketua DPRD Kota Malang Amithya Ratnanggani Sirraduhita ambil bagian dalam mendorong upaya revitalisasi Topeng Menak, kesenian tradisi di Malang yang nyaris punah.

Hal itu diungkapkan Amithya saat menghadiri pertunjukan ‘Burak Bawana Menak’ yang digelar Lesbumi Kota Malang pada Sabtu malam (9/8/2025) di Pesantren Budaya Karanggenting, Merjosari Kota Malang.

Amithya menekankan pentingnya upaya pelestarian kesenian tradisional seperti Wayang Topeng Menak yang kini eksistensinya mulai jarang dikenal generasi muda.

Tak hanya Wayang Topeng Menak, kata dia, Kota Malang juga memiliki banyak kekayaan budaya yang belum tersentuh dan kurang dikenal masyarakat.

Mayoritas, lanjut Mia, sapaan akrabnya, masyarakat hanya mengenal kesenian yang populer di media atau kegiatan tertentu, seperti bantengan. Namun pada kesenian lain yang memiliki nilai sejarah tinggi justru kurang mendapat perhatian.

”Sebetulnya di Kota Malang ini banyak sekali budaya-budaya boleh dibilang mulai terlupakan. Apalagi, kalau dari klasifikasi umur, banyak anak muda yang tidak paham tentang budaya ini. Seperti Wayang dan Topeng Menak ini perlu kita lestarikan,” ujar Amithya kepada pewarta media ini, Selasa (12/8/2025).

Sebab itu, politisi PDI Perjuangan tersebut menyampaikan apresiasi kepada Lesbumi yang sejak 2019 telah melakukan riset dan membentuk kelompok untuk melestarikan Topeng Menak.

Wayang Topeng Menak menurut, Mia, sapaan akrab Amithya, adalah sebuah nafas kebudayaan Malang.

Dalam catatan etnografi penulis Belanda, Mbah Reni disebut sebagai legenda Topeng Malangan di abad ke-19.

Kemudian berkembang dan lahir Topeng Menak, yang bersumber dari Serat Menak Epos Amir Hamzah, berpadu indah dengan unsur budaya dan tradisi Jawa.

”Saya berharap Wayang Topeng Menak semakin dikenal, semakin dicintai, dan mampu menjadi inspirasi dan kebanggaan Kota Malang, juga simbol kekuatan budaya Indonesia di mata dunia,” harap Mia.

Saat ini, lanjut dia, Pemkot Malang sudah menyusun Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Pemajuan Kebudayaan, sebagai payung hukum pelestarian dan pengembangan warisan budaya daerah.

Melalui perda ini, diharapkan muatan kebudayaan, termasuk kesenian lokal seperti Wayang Topeng Menak, dapat terintegrasi dalam kurikulum sekolah melalui mata pelajaran muatan lokal.

“Ini menjadi tanggung jawab bersama, khususnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, untuk memastikan generasi muda mengenal, memahami, dan mencintai kebudayaannya sendiri sejak dini,” tegasnya. (ull/pr)

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

UMKM

Pekan Pasar Rakyat Magetan 2025 Dibuka, Seberapa Untung UMKM?

MAGETAN – Wakil Ketua 1 DPRD Magetan, Suyatno dan Ketua Komisi B Rita Haryati menghadiri pembukaan Pekan Pasar ...
LEGISLATIF

Guntur Wahono Sosialisasikan Penguatan Ideologi Pancasila pada Masyarakat Kaki Gunung Kelud

Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim, Guntur Wahono kembali menggelar sosialisasi penguatan ideologi Pancasila ...
LEGISLATIF

Mbak Puti di Sidoarjo, Hadiri Acara Semarak Reog Cemandi dan Bimtek Pembuatan Konten Medsos

SIDOARJO – Anggota Komisi IX DPR RI, Puti Guntur Soekarno, menghadiri sejumlah kegiatan saat melakukan kunjungan ...
SEMENTARA ITU...

Wabup Antok Iringi Ribuan Scooterist Kumpul di Ngawi, Rayakan 25 Tahun Iseng

NGAWI – Ribuan pecinta sekuter atau scooterist dari berbagai daerah di Indonesia memadati kawasan wisata Kebun Teh ...
LEGISLATIF

Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Pasuruan Sepakat Aspirasi Warga, Tolak Rencana Pembangunan Real Estate Prigen

KABUPATEN PASURUAN – Hal itu ditegaskan oleh salah seorang anggota Fraksi PDI Perjuangan, H. Sugianto, kepada ...
EKSEKUTIF

Bupati Kediri Berharap Beroperasinya Kembali Bandara Dhoho Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

Setelah beberapa bulan tidak ada penerbangan, Bandara Dhoho Kediri akan kembali beroperasi mulai 10 November 2025