KOTA PROBOLINGGO – Wakil Ketua DPRD Kota Probolinggo, Haris Nasution mengingatkan pemerintah kota setempat menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok untuk menghindari kenaikan yang biasanya terjadi pada akhir tahun.
Nasution yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Probolinggo mengatakan, harga kebutuhan pokok kerap naik menjelang pergantian tahun. Tidak itu saja, ketersediaan kebutuhan pokok juga mengalami kekurangan stok.
“Kita tidak bisa hanya beralasan bahwa kenaikan harga kebutuhan itu karena hukum pasar. Pemerintah daerah melalui dinas terkait harus turun tangan mengantisipasinya. Setidaknya meminimalisasi kenaikan tersebut agar tidak sampai membebani masyarakat,” jelas Nasution, Senin (27/12/2021).
Ia menilai, harga kebutuhan pokok sering mengalami kenaikan saat momen-momen hari besar keagamaan, termasuk saat akhir tahun. Pemicunya, biasanya, adalah meningkatnya permintaan saat perayaan Natal dan tahun baru.
Dinas Koperasi Usaha Mikro Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) selaku leading sector terkait, diharapkan mampu melakukan langkah-langkah untuk mencegah kenaikan harga yang tidak wajar. Kenaikan harga yang terlalu tinggi dipastikan akan membebani masyarakat.
Salah satu yang dilakukan, yakni pemerintah daerah berkoordinasi dengan agen atau pedagang-pedagang besar. Tujuannya untuk memastikan bahwa stok barang agar mencukupi hingga awal tahun, khususnya barang kebutuhan yang tidak mudah rusak seperti beras, minyak goreng, gula dan lainnya.
“Intinya dilakukan pencegahan agar harga tidak mengalami kenaikan yang memberatkan rakyat. Termasuk stok barangnya, ini yang harus dilakukan agar harga barang stabil dan masyarakat tidak kesulitan untuk membeli,” pungkasnya.
Diketahui, beberapa harga kebutuhan pokok di Kota Probolinggo naik. Seperti telur ayam yang kini mencapai Rp 30-35 ribu per kilogram, termasuk cabai rawit yang kini menembus angka Rp 70-75 ribu per kilogram.
Selain itu, minyak goreng juga naik dimana kini harganya Rp 30-35 ribu per kilogram. Bahkan daging sapi per kilogramnya mencapai Rp 110 ribu. (drw/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS