MALANG – Sekretaris Komisi C DPRD Kota Malang Ahmad Wanedi minta Pemkot Malang untuk serius mengatasi masalah banjir yang kerap terjadi setiap kali turun hujan deras.
Secara khusus, dia minta Pemkot Malang memperhatikan beberapa titik lokasi banjir di wilayah Kota Malang. Tercatat dalam satu minggu terakhir hujan dengan intensitas tinggi menimbulkan banjir di 26 titik pada Senin (14/3/2022) dan 18 titik pada Jumat (18/3/2022).
Bahkan berdasarkan laporan, titik terparah yang mengalami banjir berada di Jalan Simpang Teluk Bayur, Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing dengan ketinggian air dilaporkan mencapai 2,5 meter.
“Agar problem banjir atau genangan air di Kota Malang bisa terurai perlu ada keseriusan dari Pemkot Malang,” tandas Ahmad Wanedi, di Kota Malang, Senin (21/3/2022).
Menurutnya, peristiwa banjir yang terjadi seminggu terakhir ini menunjukkan kondisi sirkulasi air di kawasan pemukiman yang ada di Kota Malang telah mengalami penurunan fungsi dan volume daya tampung. Juga telah terjadi pengecilan di beberapa titik akibat sedimen yang menumpuk.
Oleh karena itu, dia mengusulkan kepada Pemkot untuk menyiapkan berbagai langkah strategis penanganan banjir, seperti memperbanyak sumur resapan air di permukiman maupun pengurukan sedimen di saluran-saluran air yang ada.
“Itu harus mulai dikeruk, lalu di kampung kampung itu diperbanyak sumur resapan. Sehingga air cepat menuju sungai,” ujarnya.
Menurutnya, sudah bertahun-tahun banjir seakan-akan menjadi permasalahan klasik yang tidak pernah terselesaikan. Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Malang tersebut minta agar penuntasan masalah banjir bisa segera menjadi program prioritas di tahun 2022.
“Mudah-mudahan anggaran penanganan banjir di tahun 2022 menjadi program prioritas. Kalau belum, ya segera cari jalan keluarnya. Jangan sampai setiap musim hujan ada korban, ada lingkungan yang terkena dampak dan macam-macam. Kok dari tahun ke tahun belum terurai juga,” harap Wanedi. (ace/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS