
SIDOARJO – Kabupaten Sidoarjo dan Kota Surabaya wilayahnya berhimpitan. Meski demikian, kondisi dua daerah bertetangga ini dinilai jauh beda.
Kabupaten Sidoarjo dinilai tertinggal jauh dengan kondisi Surabaya saat ini. “Padahal Surabaya dan Sidoarjo itu sama. Ideologinya sama, anggarannya juga sama-sama dari rakyat,” kata Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
Hal itu disampaikan Hasto saat mengisi ceramah kebangsaan di Pondok Pesantren Progresif Bumi Shalawat, Tulangan, Sidoarjo, Jumat (18/10/2019).
Baca juga: Di Ponpes Bumi Sholawat, Hasto Ucapkan Terima Kasih Atas Dukungan Nahdliyin untuk Jokowi
Salah satu yang membuat beda, sebut Hasto, adalah kondisi ruang terbuka hijau, pengelolaan taman kota, selokan, dan sungai.
“Di Surabaya, taman-taman sudah sangat bagus. Anak-anak muda bisa asyik bermain di taman dan sebagainya,” paparnya.
Kondisi seperti itu, tambah Hasto, tidak ditemukan di Sidoarjo. “Tadi pas perjalanan dari Surabaya ke Sidoarjo, perbedaan antara dua wilayah ini sangat terlihat sekali,” ungkapnya.
Dia menyebut bahwa sejatinya Sidoarjo bisa jauh lebih maju, melampaui daerah-daerah lain di Jawa Timur, bahkan di Indonesia.
Untuk menuju itu, kata Hasto, Sidoarjo membutuhkan pemimpin yang lebih baik. Pemimpin yang bisa memahami berbagai hal, terutama memahami masyarakatnya.

Pada 2020, Sidoarjo juga bakal menggelar pilkada. Soal sosok kandidat yang bakal diusung PDI Perjuangan, menurut Hasto, adalah calon yang menyatu dengan rakyat.
“Calon yang tidak berjarak dengan masyarakat. Yang tidak adigang-adigung atau merasa punya kuasa sehingga mengabaikan aspirasi rakyat,” jelas Hasto, menjawab wartawan.
Calon Bupati Sidoarjo nanti, tambah dia, harus seorang pemimpin yang punya visi ke depan. Seorang pemimpin yang melayani, bersifat rendah hati tapi punya kemampuan teknokratik yang bagus.
Dia menambahkan, kedatangannya ke Sidoarjo juga untuk menemui beberapa tokoh dan melihat secara obyektif kondisi Sidoarjo. Hal itu terkait mencari masukan soal sosok yang bakal diusung PDI Perjuangan di Pilbup Sidoarjo 2020.
“Penjaringan memang sudah dimulai. Tapi di partai kami ada tiga pintu, DPC, DPD, dan DPP langsung. Nah, DPP juga sesuai kewenangannya bisa jemput bola. Turun langsung ke wilayah untuk mencari sosok yang layak dan dirasa mampu mengemban amanat rakyat,” terangnya.
Selama di Pesantren Bumi Sholawat, Hasto didampingi pengasuh ponpes, KH Agoes Ali Masyhuri, dan Direktur Pendidikan Bumi Sholawat Muhdlor Ali. Tampak juga Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim Kusnadi, Sekretaris DPD PDIP Jatim Sri Untari Bisowarno, serta Ketua DPC PDIP Sidoarjo Sumi Harsono. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS