SURABAYA – Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono mengajak kalangan mahasiswa untuk terlibat dalam agenda pemulihan ekonomi, khususnya di Kota Pahlawan.
Ajakan itu dia sampaikan saat memberikan sambutan dalam pembukaan Temu Daerah BEM Nusantara Jawa Timur di LPPM Jawa Timur, kawasan Ketintang, Jumat (13/5/2022)
“Saat ini Surabaya berstatus PPKM Level 1. Sehingga seluruh perhatian kita terarah pada upaya-upaya untuk pemulihan segenap kekuatan dan potensi ekonomi masyarakat,” kata Adi Sutarwijono.
Selain Adi, Pembukaan Temu Daerah BEM Nusantara Jawa Timur yang mengambil tema: Transisi Energi dan Ekonomi untuk Jawa Timur Bangkit itu juga dihadiri Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol. Akhmad Yusep Gunawan dan Kasubdit Sosbud Direktorat Intelkam Polda Jatim AKBP Agus Prasetyo, serta pejabat utama Polrestabes Surabaya.
Hadir juga Koordinator BEM Nusantara Jawa Timur Ahmad Faruuq, dan Presiden BEM Universitas Bhayangkara Syahrul Ihza Ramadhan selaku tuan rumah.
“Dan, saya mengajak mahasiswa untuk ambil bagian dalam agenda pemulihan ekonomi itu,” kata Adi.
Peran penting mahasiswa, jelas legislator yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya itu, sebagai insan akademis kampus bisa dicurahkan dengan melakukan pengkajian, penelitian dan pengembangan rekomendasi-rekomendasi kebijakan.
“Kantor DPRD Surabaya sangat terbuka atas saran-saran, pemikiran dan gagasan dari para mahasiswa. Bisa melalui rapat-rapat komisi atau pimpinan dewan. Dan, saluran-saluran politik di Surabaya saya nilai sangat terbuka untuk artikulasi gagasan mahasiswa,” sebutnya.
Dia menambahkan, mahasiswa juga bisa terlibat dengan menjadi pelaku sekaligus menggerakkan sektor ekonomi UMKM.
“Dengan pikiran dan segenap daya upaya, kita berupaya memulihkan ekonomi masyarakat, yang tergerus akibat pandemi 2 tahun sejak Maret 2020,” ujarnya.
Mantan wartawan nasional yang akrab disapa Awi ini menyebut, tahun 2020 pertumbuhan ekonomi Surabaya terkontraksi minus 4,85 persen. Tahun 2021, Surabaya mengalami surplus 4,29 persen.
“Tahun 2022, semoga pertumbuhan ekonomi Surabaya bisa mencapai di atas 7 persen. Tentu ini membutuhkan keterlibatan yang intens dari segenap masyarakat, termasuk kaum akademisi kampus,” kata Adi. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS