BLITAR – Bendahara DPC PDI Perjuangan Kabupaten Blitar, Sugeng Suroso menyerahkan paket Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada Balita dan ibu hamil (bumil). Kali ini, pemberian PMT dilakukan di sekolah PAUD di Dusun Darungan Kecamatan Selorejo, Sabtu (12/8/2023).
Dia mengatakan, tidak sedikit posyandu di Kecamatan Selorejo telah mendapatkan bantuan PMT ini. Setiap ibu hamil dan balita mendapatkan bantuan makanan tambahan tersebut.
Menurutnya, pemberian PMT ini sebagai bentuk kepedulian PDI Perjuangan kepada balita dan bumil. Tujuannya untuk memberikan gizi terbaik melalui PMT.
Sugeng menjelaskan paket bantuan makanan untuk menekan angka kasus stunting pada anak tersebut merupakan program dari anggota DPR RI Dapil 6 Jatim yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan, Sri Rahayu.
Langkah itu, kata Sugeng menjadi bagian dan komitmen PDI Perjuangan yakni untuk fokus terhadap isu maupun persoalan mendasar yang ada di tengah masyarakat.
Salah satunya adalah kasus stunting yang saat ini masih tergolong tinggi di Indonesia dengan persentase 20 persen.
“Kesehatan anak di usia dini sangat penting untuk diperhatikan, sebab anak-anak inilah yang nantinya akan menjadi generasi penerus. Sehingga memastikan kesehatan mereka adalah satu bagian dari ikhtiar PDI Perjuangan untuk menjaga masa depan Indonesia,” jelas Sugeng.
Dia menyebut, angka kasus stunting di Kabupaten Blitar sendiri adalah 14 persen. Menurutnya, persentase itu tidak lebih tinggi dari angka nasional, namun meski demikian dia menilai bahwa kasus stunting di Kabupaten Blitar tetap harus ditekan secara optimal.
“Targetnya pada tahun 2024 angka kasus stunting di Kabupaten Blitar bisa nol atau zero. Begitu juga harapan yang sama di seluruh daerah lain agar Indonesia menjadi lebih sehat dengan zero stunting,” tambah Sugeng.
Pemberian bahan tambahan makanan yang dilakukannya di Kecamatan Selorejo ini adalah titik ke lima dengan jumlah bantuan yang dibagikan sebanyak 250 paket.
Dia menjelaskan, aksi penanganan atau pencegahan terjadinya stunting pada anak tidak cukup hanya dilakukan oleh satu pihak saja. Melainkan harus menjadi konsen bersama agar penanganan dapat lebih cepat dan efektif.
Sebab jika dilihat dari faktor terjadinya stunting pada anak memiliki banyak penyebab. Di antaranya adalah pernikahan dini, kondisi lingkungan, sanitasi dan kekurangan gizi.
“Maka pencegahan tidak cukup hanya dengan memberikan tambahan bahan makanan, tapi juga harus disertai dengan sosialisasi aktif kepada masyarakat terutama generasi muda untuk salah satunya menghindari pernikahan dini,” tuturnya.
Jika kondisi tersebut dibiarkan, menurut Sugeng hal itu dapat berdampak luas dan mempengaruhi tumbuh kembang anak.
Kemudian secara jangka panjang maka Indonesia akan mengalami penurunan kualitas sumber daya manusia (SDM) nya.
Oleh karena itu, dia menegaskan kembali jika PDI Perjuangan akan berkomitmen untuk terus menggenjot program pencegahan stunting demi kesehatan generasi penerus Indonesia.
Sementara itu, Ilawati salah seorang ibu mengaku bersyukur sekaligus bahagia usai mendapat paket bantuan tambahan makanan dari kader PDIP ini.
Pasalnya, PMT ini sangat diperlukan dalam upaya pencegahan kasus stunting.
Dia berharap, bantuan seperti ini akan terus didapatkan, karena keberadaannya dinilai sangat bermanfaat bagi perkembangan anaknya di masa mendatang.
“PMT ini sangat membantu ya, terlebih pasca pandemi Covid-19 ini. Semoga bantuan tambahan makanan bergizi ini dapat menjadi proteksi awal dalam mencegah stunting,” ucapnya. (arif/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS