Jumat
18 April 2025 | 1 : 42

Beber Makna Kupatan, Wabup Tulungagung: Bukan Sekadar Seremonial, Tapi Punya Filosofi Tersendiri

pdip-jatim-230503-wabup-kupatan-1

TULUNGAGUNG – Wakil Bupati (Wabup) Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo mengapresiasi masyarakat Kelurahan Kepatihan dan jamaah Masjid Rizkatillah yang sukses menggelar kupatan massal pada Minggu (30/4/2023) lalu.

Menurutnya, acara kupatan massal bukan sekadar bernuansa religi, tetapi lebih mencerminkan semangat kegotongroyongan masyarakat Kabupaten Tulungagung khususnya Kelurahan Kepatihan.

Selain itu, kupatan syawal merupakan sebuah tradisi warisan budaya leluhur yang harus dilestarikan. Kupatan syawal juga sebuah akulturasi budaya masyarakat tempo dulu yang diperkenalkan oleh salah satu wali songo.

“Tradisi kupatan bukan hanya sekadar sebuah seremonial belaka namun demikian memiliki filosofi tersendiri,” ungkap Gatut Sunu, dalam keterangannya di Tulungagung, Rabu (3/5/2023).

Kader PDI Perjuangan ini menjelaskan, acara kupatan Syawal selalu menyajikan menu makanan berupa kupat yaitu makanan yang terbuat dari beras yang dibungkus dengan janur atau daun kelapa muda.

Kupat itu sendiri berasal dari bahasa Jawa yang mempunyai kepanjangan “ngaku lepat” atau mengaku salah. Artinya, sebagai insan manusia tidak luput dari kesalahan antar sesama.

Dia berharap, acara kupatan massal bulan Syawal bisa memberikan makna dan manfaat yang besar kepada seluruh masyarakat, meningkatkan rasa kebersamaan, rasa persaudaraan, rasa persatuan serta rasa senasib sepenanggungan.

Tak hanya itu, Gatut Sunu juga menyadari bahwa mengalami pembangunan Tulungagung tidak bisa dijalankan oleh Pemerintah Kabupaten sendiri.

Namun, harus dilakukan dengan cara bergandengan tangan dan bergotong royong dengan seluruh stakeholder dan seluruh elemen masyarakat yang ada di Tulungagung.

Untuk itu, dia mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga hubungan baik antara masyarakat dan Pemda yang selama ini sudah terjalin demi mewujudkan cita-cita Kabupaten yaitu Tulungagung ayem tentrem mulyo lan tinoto.

“Dengan pemerintahan yang bersih dan masyarakat solid dan kompak. Insya Allah Kabupaten Tulungagung akan semakin baik dan sejahtera warganya,” tutupnya. (sin/pr)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Sumenep Raih WTP Delapan Kali, H. Zainal: Fondasi untuk Melangkah Lebih Maju

SUMENEP – Ketua DPRD Sumenep, H. Zainal Arifin, mengapresiasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep atas ...
KRONIK

Atasi Penyebab Banjir, Bupati Sugiri Tinjau Normalisasi Dam dan Drainase

PONOROGO – Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, melakukan peninjauan ke sejumlah titik perbaikan penanggulangan banjir ...
EKSEKUTIF

Delapan Kali Raih WTP, Bupati Fauzi: Setiap Rupiah Uang Rakyat Harus Dikelola dengan Tanggung Jawab

SUMENEP – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep menorehkan prestasi membanggakan dalam pengelolaan keuangan daerah. ...
LEGISLATIF

Kesejahteraan Guru Madrasah Terabaikan, Fraksi PDIP DPRD Jember Siap Pasang Badan!

JEMBER – Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Jember siap menjadi garda depan pelindung hak-hak guru madrasah. ...
KRONIK

Tampung Keluhan Petani, Sonny Harap Bulog Tanggung Jawab dan Gerak Cepat

BANYUWANGI – Menyikapi keluhan petani Banyuwangi yang kesulitan menjual gabah ke Bulog, anggota Komisi IV DPR RI, ...
SEMENTARA ITU...

Serahkan Dana Hibah 2025, Ning Ita Tekankan Transparansi dan Kepatuhan Regulasi

MOJOKERTO – Wali Kota Ika Puspitasari mensosialisasikan Paket Regulasi dan Penyerahan Simbolis kepada lembaga ...