PONOROGO – Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, bersama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, meninjau bencana tanah retak yang terjadi di Desa Tumpuk, Kecamatan Sawoo, Jumat (3/3/2023).
Tanah retak yang terjadi pada Senin (27/2/2023) itu mengakibatkan setidaknya 139 warga dengan 43 KK terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo, tengah berupaya untuk mencarikan solusi demi keselamatan warga seperti adanya rencana relokasi.
“Kami sudah koordinasi dengan Perhutani. Alangkah indahnya kita percepat, Senin besok kami rapatkan bersama-sama. Ini halal, tidak menyalahi aturan, dan rakyat segera mendapatkan pertolongan,” ujar Bupati Sugiri.
Ditanya terkait lokasi relokasi, Bupati Sugiri menjelaskan, belum bisa menjawab, lantaran hal tersebut merupakan ranah Perhutani dan masih akan dirapatkan. Namun ditaksir Perhutani akan menyiapkan lahan dengan luas 4.000 m².
“Ada 43 unit dengan sangat layak. Masalah lokasi biar Perhutani yang memaparkan, tapi secara geologi aman,” jelas Wakabid Pemenangan Pemilu DPC PDI Perjuangan Ponorogo itu.
Sementara itu, Gubernur Khofifah mengungkapkan, Pemprov Jatim siap membantu membangun rumah relokasi dari dana BTT (belanja tidak terduga).
“Satu unit dari Pemprov budget-nya 50 juta. Kalau misalkan ada yang gotong royong akan bagus sekali,” terangnya.
“Jadi, nanti kalau Bupati sudah dapat izin dari relokasi, beliau akan segera mengajukan ke Pemprov untuk segera dibangun,” imbuhnya. (jrs/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS