SURABAYA – Wali Kota Eri Cahyadi optimistis Kota Surabaya dapat mengantisipasi genangan di awal musim penghujan tahun ini. Pasalnya, pengerjaan saluran air di 55 titik se-Surabaya nyaris seluruhnya tersambung.
“Dari 55, yang konek salurannya hampir 90 persen. Yang belum tinggal topping (penutup),” kata Eri Cahyadi, saat meninjau pengerjaan saluran di Surabaya Pusat, Selasa (11/10/2022).
Penjelasan itu dia sampaiakan setelah tuntasnya pemasangan box culvert di beberapa titik. Terutama, di proyek saluran yang memotong jalan ruas protokol Surabaya.
Seperti Jalan Panglima Sudirman yang sempat diberlakukan rekayasa lalu lintas sebagai imbas pengerjaan saluran tersebut. Sekarang salah satu jalan protokol tersebut bisa dibuka.
“Memang sempat agak terganggu. Kami mohon maaf,” ucap wali kota yang juga kader PDI Perjuangan tersebut.
Setelah sempat ditutup selama beberapa hari, kini sebagian ruas bisa kembali dilalui. “Alhamdulillah, crossing yang ada di sini sudah selesai,” jelas Cak Ari, sapaan akrabnya.
“Tadi saya minta hari ini selesai dan bisa dibuka. Alhamdulillah pukul setengah 3 sudah bisa dibuka. Sehingga bisa mengurangi macet,” sambungnya.

Dia menyebut pengerjaan saluran di ruas itu menjadi salah satu atensi Pemkot Surabaya. Terutama, untuk mencegah genangan di Surabaya pusat.
Dengan adanya crossing saluran, maka aliran air bisa terurai dan genangan bisa diantisipasi. “Saya minta penyambungan saluran sehingga terhubung dulu,” jelas Eri.
“Meskipun topping-nya atau tutupnya perlu waktu, tapi sing penting salurane nyambung disik (yang penting salurannya menyambung dahulu). Biar tidak ada air yang tidak mengalir,” imbuhnya.
Di kawasan tersebut, penyelesaian genangan di Surabaya pusat juga dilakukan dengan menambah saluran di depan Gedung Negara Grahadi. Serta, menambah rumah pompa di kawasan Gubeng.
“Saya juga minta percepatan yang ada di depan Grahadi dan depan PWI (Kantor Persatuan Wartawan Indonesia Jawa Timur). Biasanya selalu banjir. Tapi dengan adanya crossing saya harap sudah tak ada banjir,” kata Eri.
“Juga percepatan yang ada di depan (RS) Siloam. Karena dulu masuk (Jalan) Srikana. Mulai sekarang, saya tarik untuk masuk ke Siloam. Ini rumah pompanya juga hampir selesai,” ungkapnya.
Menurut dia, tersambungnya sejumlah saluran baru tersebut telah memperlihatkan hasil. Beberapa kawasan yang di tahun sebelumnya sempat terendam genangan, kini tidak.

“Alhamdulillah, untuk tempat yang hujan kemarin. Meskipun deras, sudah tidak banyak genangan,” bebernya.
“Seperti di (Surabaya) selatan. Di (Kelurahan) Babatan (Kecamatan Wiyung) biasanya banjir. Tapi, saya kemarin telepon LPMK (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan), biasanya 12 tahun banjir, sekarang nggak banjir,” papar Eri Cahyadi.
Oleh karena itu, pihaknya berharap kesabaran warga yang terganggu imbas pembangunan saluran tersebut. Terutama, para pengguna jalan.
“Kita sebenarnya punya dua pilihan. Memilih macet sesaat atau banjir lama,” kata mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini.
“Sebab ini berbarengan. Ada yang bertanya, kenapa barengan? Sebab kami kerjakan bukan saat musim hujan,” ujar dia.
Dengan proses tersebut, Cak Eri optimistis seluruh pengerjaan dapat selesai tepat waktu.
“Kami target tuntas akhir November hingga awal Desember. Namun, untuk beberapa jalan, sekarang sudah bisa dilalui,” pungkasnya. (yols/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS