Sayangnya nilai strategis kunjungan Mbak PM dan jajaran pengurus PDI Perjuangan lainnya kurang terungkap ke permukaan. Bahwa ada agenda besar, yaitu persatuan dan kesatuan bangsa, yang secara eksplisit ditegaskan kedua sosok itu, saat konferensi pers. Kepentingan bangsa dan negara inilah poin utamanya.
Oleh: Ketua DPP PDI Perjuangan MH. Said Abdullah.
KUNJUNGAN Puan Maharani, Ketua DPP PDI Perjuangan kepada Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Hambalang pada hampir seluruh media lebih dilihat sebagai agenda terkait konstestasi Pilpres 2024.
Berbagai prediksi pun mengalir menduga-duga apakah kedatangan Mbak PM, panggilan akrab Puan Maharani merupakan bagian menjajaki membangun koalisi. Apakah nanti keduanya akan jadi pasangan capres-cawapres saat konstestasi pemilu presiden (Pilpres).
Isu liar pun merebak tentang siapa yang layak menjadi presiden dan wakil presiden. Posisi ketika kedua tokoh naik kuda ditafsirkan beraneka ragam, seakan terkait komposisi keduanya jika jadi berpasangan dalam Pilpres 2024.
Secara obyektif berbagai isu, rumor maupun spekulasi yang beredar sangat wajar dan sah saja. Mbak PM merupakan tokoh yang mewakili Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Megawati, sedang Prabowo Subianto merupakan Ketua Umum Partai Gerindra.
Tentu saja persepsi dan pemikiran bernuansa politik merupakan hal normal saja. Dapat dipahami sebagai bagian dari dinamika politik nasional.
Apalagi belakangan sudah mulai semarak perbincangan tentang Pilpres 2024 baik dalam bentuk analisis melalui survei maupun berbagai komentar para pengamat.
Namun demikian masyarakat perlu lebih mengetahui dan memahami bahwa kunjungan Mbak PM -di luar berbagai persepsi terkait kontestasi pilpres- memiliki agenda strategis terkait kepentingan bangsa Indonesia.
Secara subtansi silaturahmi kepada Ketua Umum Gerindra demikian pula ketua umum partai politik lainnya bertujuan mengembalikan dan menguatkan persatuan dan kesatuan NKRI, yang sempat terganggu akibat konstestasi Pilres 2019. Menselaraskan visi yang sama yaitu bergotong royong membangun bangsa ke depan.
Sudah menjadi rahasia umum Pilpres 2019 berlangsung dalam riak-riak yang memunculkan sedikit ketegangan. Banyak pengamat menilai Pilpres yang lalu sempat menimbulkan keterbelahan antar pendukung para calon di tengah masyarakat.
Bahkan sampai sekarang pun sisa-sisa keterbelahan masih terasa, yang dapat dilihat secara jelas di media sosial dan jaringan komunikasi pribadi whatsapp.
Kita mengetahui bahwa dalam Pilpres 2019, PDI Perjuangan ditambah beberapa partai pendukung lain mengusung Joko Widodo, berhadap-hadapan dengan Partai Gerindra dan beberapa partai pendukung lain yang mengusung Prabowo Subianto. PDI Perjuangan berhadap-hadapan dengan Partai Gerindra sebagai kenyataan riil pada pilpres lalu.
Pada poin inilah silaturahmi Mbak PM yang mewakili Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Megawati bersama jajaran pengurus lain dan Prabowo Subianto sebagai Ketua Umum Gerindra juga bersama jajaran pengurus lainnya memiliki nilai strategis.
Pertemuan itu diharapkan makin mencairkan keterbelahan pada pendukung, simpatisan kedua partai sehingga riak-riak ketegangan sisa-sisa pilpres segera berubah menjadi energi perekat persatuan bangsa.
Ibaratnya, pertemuan tokoh-tokoh kedua partai melanjutkan kebersamaan pasca Pilpres 2019 setelah bergabungnya Prabowo Subianto ke dalam kabinet pimpinan Presiden Jokowi. Bahwa hubungan PDI Perjuangan dan Partai Gerindra sangat ‘baik-baik’ saja dan hanya ketika konstestasi pilpres saja terjadi perbedaan.
Memang, perbedaan ketika berlangsung Pilpres 2019 terasa agak menimbulkan tanda tanya. Selama ini PDI Perjuangan dan Partai Gerindra sangat dekat.
Ketika Ibu Megawati, Ketua Umum PDI Perjuangan berpasangan dengan Prabowo Subianto dalam Pilpres 2009 adalah bukti riil betapa kedua partai memiliki akar relasi sangat kuat.
Keselarasan platform kedua parpol juga disebut-sebut sangat dekat. Demikian pula hubungan Ibu Megawati dengan Prabowo Subianto juga sangat harmonis.
Sayangnya nilai strategis kunjungan Mbak PM dan jajaran pengurus PDI Perjuangan lainnya kurang terungkap ke permukaan. Bahwa ada agenda besar, yaitu persatuan dan kesatuan bangsa, yang secara eksplisit ditegaskan kedua sosok itu, saat konferensi pers. Kepentingan bangsa dan negara inilah poin utamanya.
Kunjungan Mbak PM kepada Prabowo Subianto makin mempertegas peran sebagai sosok yang sungguh-sungguh berpikir kepentingan bangsa Indonesia.
Demikianlah misi subtansi kunjungan Mbak PM dengan tokoh-tokoh agama, kepada ketua umum partai politik, yang masih akan terus berlanjut ke partai dan tokoh lain. Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia bagi dirinya di atas segalanya. (red/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS