TULUNGAGUNG – Anggota Komisi V DPR RI Sri Rahayu mengajak seluruh masyarakat khususnya Kabupaten Tulungagung untuk bergotong royong mewujudkan program pemerintah, yakni kedaulatan pangan.
Menurutnya, kedaulatan pangan adalah bagaimana bangsa Indonesia punya kekuatan sendiri untuk mencukupi kebutuhan pangan.
Artinya kalau kekurangan kebutuhan pangan di Indonesia tidak boleh sedikit-sedikit melakukan langkah-langkah impor.
“Kedaulatan pangan itu tidak harus padi, masyarakat harus disosialisasikan diinformasikan bahwa pendamping beras itu banyak. Bisa jagung, ketela pohon, sagu. Itu jangan kemudian di hilangkan tetapi harus tetap dipakai,” kata Sri Rahayu di Tulungagung, Sabtu (30/7/2022).
Dia menyampaikan, mindset di masyarakat kalau tidak makan nasi itu tidak bisa, itu perlahan-perlahan harus diluruskan atau diedukasi.
Selain itu, terlalu banyak mengonsumsi beras atau nasi itu juga kurang bagus untuk kesehatan.
Untuk mewujudkan kedaulatan pangan di Indonesia, dia mengajak agar semua masyarakat bergotong royong dengan mulai memanfaatkan lahan pekarangan yang ada di sekitaran rumah. Yakni dengan cara ditanami tanaman-tanaman penghasil makanan pendamping nasi.
Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kesehatan dan Anak ini mengungkapkan, salah satu upaya mendukung program kedaulatan pangan adalah dengan memperbaiki infrastruktur pertanian sehingga hasil panen dari petani bisa semakin bagus dan melimpah.
Sebagai anggota komisi yang membidangi infrastruktur, transportasi, daerah tertinggal dan transmigrasi, Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika serta Pencarian dan Pertolongan, dirinya juga telah membawa program aspirasi.
Di antaranya program Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) dan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) untuk masyarakat Kabupaten Tulungagung.
“Hari ini saya meninjau 6 titik penerima P3TGAI 2022 di Kabupaten Tulungagung dan melihat proses pembangunan jembatan gantung penghubung Desa Moyoketen dan Kelurahan Kedungsoko,” ungkapnya.
Menurut Yayuk, sapaan akrabnya, P3TGAI merupakan program dari Kementerian PUPR khususnya Dirjen Sumberdaya Air yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian di Kabupaten Tulungagung.
Sedangkan penerima P3TGAI yang dia kunjungi, adalah wilayah Kecamatan Ngantru, Karangrejo, Kauman, Gondang, Boyolangu dan Rejotangan.
Kegiatan kunjungan, lanjutnya, adalah dalam rangka melihat secara langsung pertama pelaksanaan dan kedua pemanfaatan P3TGAI di Kabupaten Tulungagung,
“Ketika saya turun ke lapangan memang ternyata sangat dibutuhkan oleh masyarakat, dan masyarakat merasa terbantu dengan adanya program itu,” jelas legislator DPR dari dapil 6 Jatim tersebut.
Sementara itu, Kepala Desa Ngrendeng Nurjiman menyampaikan terimakasih atas bantuan saluran irigasi dari jalur aspirasi anggota Komisi V DPR Sri Rahayu.
Menurutnya, tanpa adanya dukungan program itu, saluran irigasi di desa tidak akan mampu dibangun, karena dana desanya tidak mampu untuk mencover pembanguan irigasi itu.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Bu Sri Rahayu. Tanpa bantuan dukungan program irigasi desa Ngrendeng akan tetap begitu-begitu saja,” ucap Nurjiman.
Dia juga mengaku, bahwa Desa Ngrendeng baru pertama kali dikunjungi oleh DPR pusat dan kunjungan pertama kali itu adalah dari Sri Rahayu.
“Bu Sri Rahayu adalah anggota DPR yang tidak hanya bicara diatas meja tapi juga turun di lapangan,” ungkapnya. (sin/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS