Selasa
26 November 2024 | 1 : 55

PPDI Jawa Timur Audiensi dengan Ketua DPRD Jatim, Ini 6 Persoalan yang Dibahas

PDIP-Jatim-Kusnadi-19072022

SURABAYA – Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur, Kusnadi, menerima audiensi dari 30 anggota Pengurus Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Jawa Timur di ruang Bamus, Senin (18/7/2022).

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum PPDI Jawa Timur, H Sutoyo M Muslih, mengatakan, tujuan mereka guna memperjuangkan kesejahteraan para perangkat desa yang selama ini kurang diperhatikan.

Total ada 6 tuntutan yang dibawa. Yakni, tentang pencopotan perangkat desa secara non-prosedural, kerancuan masa purna bakti, BPJS Kesehatan yang tidak merata, perlindungan adat desa, dan SK Undang-Undang nomor 5 tahun 1979.

“Banyak hal yang perangkat desa itu hanya sebagai korban. Jadi, hak dan kesejahteraannya masih terabaikan,” ujarnya seusai audiensi di DPRD Jatim.

Sutoyo menjelaskan, saat ini pemecatan perangkat desa tanpa alasan jelas terjadi di Pamekasan dan Bangkalan. Jika ini terus terjadi, maka dikhawatirkan akan memicu kerusuhan.

“Undang-Undang dan Permendagri-nya jelas ada aturannya. Tidak semena-mena. Hal itu perlu ada ketegasan payung hukum dari Pemprov Jatim, khususnya pada kabupaten-kabupaten yang ada konflik,” jelasnya.

Belum lagi, masalah jabatan yang tidak jelas, sehingga saat purna tugas tidak mendapat hak semestinya dan merasa dianak tirikan oleh pemerintah.

“Kami ini termasuk bagian pemerintah, namun kebijakan ini belum ada satupun kalimat tentang penghargaan purna tugas untuk perangkat desa. Kesejahteraannya tidak ada sama sekali,” terangnya.

Untuk itu, pihaknya berharap, pertemuan dengan Ketua DPRD Provinsi Jatim ini dapat menjadi jembatan dan menyerasikan solusi dari permasalahan yang mereka hadapi.

“Harapannya ini berkesinambungan. Nanti kita bisa melanjutkan ke fraksi yang berkompeten, misal masalah UU Desa kita ke Komisi A, nanti kita tindak lanjut,” tuturnya.

Mendengar hal tersebut, Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur, Kusnadi, mengaku prihatin atas apa yang menimpa para perangkat desa.

“PNS itu BPJS Kesehatannya difasilitasi pemerintah, tapi mereka ini kok enggak. Inilah contoh regulasi kita yang tidak konsisten, sehingga perlu penyempurnaan, agar tidak melahirkan kerancuan yang akhirnya bisa menimbulkan emosi kemarahan,” ujar Kusnadi.

Karena itu, politisi PDI Perjuangan itu meminta untuk dilakukan diskusi lebih lanjut, guna mengumpulkan banyak kajian untuk segera ditindak lanjuti.

“Nanti kita diskusikan lagi apa yang memang dituntut, bagaimana regulasinya nanti, apa yang kita minta terhadap perubahan regulasi,” terangnya. (nia/set)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Hari Guru Nasional, Bupati Fauzi Apresiasi Dua Pendidik Raih Prestasi Tingkat Nasional

SUMENEP – Pada peringatan Hari Guru Nasional 2024, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo memberi apresoasi atas ...
KABAR CABANG

Untuk Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji, PDIP Surabaya Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim Piatu

SURABAYA – Memasuki hari kedua masa tenang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ...
LEGISLATIF

DPRD Surabaya Bentuk Pansus Raperda Pengembangan Ekraf

SURABAYA – Sidang paripurna ketiga DPRD Surabaya pada Senin (25/11/2024) memutuskan pembentukan panitia khusus ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Eri Pastikan Pengerjaan Proyek Strategis di Kota Surabaya

SURABAYA – Setelah dua bulan cuti kampanye Pilkada 2024, Eri Cahyadi kembali ke Balai Kota Surabaya melanjutkan ...
LEGISLATIF

Jaga Kepercayaan Rakyat dan Pastikan Pilkada Berlangsung Demokratis, Pulung Harap APH Netral

SURABAYA – Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Pulung Agustanto menyoroti pentingnya netralitas ...
KABAR CABANG

Menangkan Pilgub Jatim, DPC Kota Probolinggo Perkuat Saksi

PROBOLINGGO – Memenangkan Risma-Gus Hans di Pilkada Jawa Timur menjadi sebuah harga mati bagi kader PDI Perjuangan ...