SURABAYA – Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, mengungkapkan, sebagai “Smart City” keberadaan Broadband Learning Center (BLC) yang tersebar di perkampungan harus mampu dioptimalkan dengan baik untuk agenda-agenda pemulihan ekonomi.
“Karena tempatnya dekat dengan hunian penduduk, maka dioptimalkan. Saya yakin partisipasi masyarakat juga tinggi, apabila ada pelatihan-pelatihan tidak perlu mengundang orang ke tengah kota,” ujar Armuji, Senin (11/7/2022).
Politisi PDI Perjuangan itu menjelaskan, keberadaan BLC adalah untuk meningkatkan kemampuan masyarakat di bidang teknologi informasi, tidak terkecuali pemanfaatan untuk sarana promosi pelaku UMKM.
“Jadi, diperkuat koordinasi antar-OPD, baik itu Diskominfo maupun Dinas Koperasi Perdagangan Dan UKM untuk berkolaborasi meningkatkan kapasitas ibu-ibu kampung dalan memanfaatkan marketplace digital,” jelasnya.
Selain itu, ia juga meminta ada target maupun output yang jelas terhadap peserta pelatihan untuk mampu mewarnai marketplace digital lokal maupun internasional. Armuji juga memiliki keyakinan, produk-produk UMKM Kota Surabaya mampu bersaing dari sisi kualitas dengan produk ternama.
Sekadar informasi, saat ini ada sekira 49 lokasi BLC yang tersebar di seluruh wilayah Surabaya dan masih akan terus bertambah.
“Lokasinya sangat dekat dengan masyarakat agar mereka mudah menjangkaunya, seperti di kantor kecamatan, kelurahan, taman, bahkan rusun,” ucapnya.
Armuji menambahkan, nantinya materi yang diberikan dalam pelatihan di BLC meliputi aplikasi perkantoran, desain grafis dan video editing, internet for business, internet for education dan yang terbaru adalah fun programming.
Materi akan disesuaikan dengan kebutuhan peserta, misalnya aplikasi perkantoran untuk anak SD pasti berbeda dengan karyawan, spreadsheet untuk pelaku UKM pasti berbeda dengan mahasiswa. (nia/set)