BLITAR – Wali Kota Samanhudi Anwar mengingatkan seruan Bung Karno, agar jangan melupakan sejarah. “Perjalanan panjang bangsa ini, tidak bisa meninggalkan jejak sejarah maupun jejak kepahlawanan para founding father kita,” kata Samanhudi Anwar.
Pernyataan itu disampaikan Samanhudi di sela acara pembukaan bazaar Blitar Djaman Doeloe (Blitar Djadoel) ke-V. Blitar Djadoel ini merupakan rangkaian kegiatan hari jadi Kota Blitar ke-109. Agenda ini dilaksanakan mulai Rabu (15/4/2015) hingga Minggu (19/4/2015).
“Sejarah perjalanan bangsa, tidak sekadar diingat atau tidak dilupakan saja, tapi lebih jauh bagaimana kita semua bisa mensuritauladani perjalanan sejarah tersebut, dan bisa menjadi cerminan masa depan kita lebih baik,” ujarnya.
Terkait dengan Blitar Djadoel ini, jelas Samanhudi, kegiatan ini juga merupakan media untuk menumbuhkembangkan semangat cinta budaya asli Indonesia, mempertahankan nilai positif tradisi dan budaya bangsa, sekaligus memperkuat karakter dan jati diri warga Kota Blitar.
“Melalui Blitar Djadoel, kita serasa diingatkan tentang darimana kita berasal, dulu kita seperti apa, agar saat ini, dan di masa mendatang kita bisa menjadi manusia yang lebih baik,” kata pria yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Blitar itu.
Tahun ini bazaar Blitar Djadoel dilaksanakan di alun-alun, mengingat pada sekitar tahun 90-an Kota Blitar memiliki pasar murah yang dikenal dengan istilah PPAP (Pameran Pembangunan dan Arena Promosi) yang tempatnya juga di alun-alun Kota Blitar. Penempatan Blitar Djadoel di alun-alun juga diharapkan tidak mengganggu arus lalu lintas.
“Peserta dan pengisi stand diikuti semua SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Blitar, BUMN, BUMD, Ormas, Seniman dan berbagai unsur profesi lainnya. Jumlah standnya ada 138 stand yang akan memamerkan makanan olahan tradisional, kesenian tradisional, benda-benda zaman dahulu, kerajinan tangan, foto-foto Blitar Djadoel,” jelas Hudi, sapaan akrabnya.
Dia juga berharap, Bazaar Blitar Djadoel V ini bisa menjadi salah satu agenda kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara. Terlebih pelaksanaan bazaar maupun ragam produk yang dipamerkan semakin beragam dan lengkap. Sehingga wisatawan bisa menikmati gambaran utuh situasi dan kondisi Kota Blitar zaman dulu.
“Bazaar Djadoel adalah wujud nyata dari semangat ekonomi kreatif. Saya yakin efek ekonomi dari Bazaar Blitar Djadoel ini akan sangat besar. Selain itu, mudah-mudahan kegiatan ini dapat memperkuat ikatan persatuan kita sebagai wong Blitar yang punya semboyan rukun agawe santoso,” harapnya. (ven)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS