MAGETAN – Desa Randugede, Kecamatan Plaosan, Magetan telah memiliki Tempat Pembuangsan Sementara Terpadu (TPST). Tak hanya jadi tempat menampung sampah untuk sementara, di TPST warga desa bisa memilah sampah plastik yang bernilai ekonomis.
Kendalanya, angkutan untuk mengangkut sampah dari rumah-rumah warga menuju TPST sangat terbatas.
Bahkan, di salah satu dusun, yakni Dusun Genggong, kendaraan pengangkut sampah belum ada. Padahal, medan jalannya naik turun.
Kini, kendala itu sudah tidak lagi. Melalui aspirasinya, Diana Amaliyah Verawatiningsih (Diana Sasa) membantu satu unit sepeda motor gerobak roda tiga, berikut belasan tong sampah. Kendaraan itu telah diserahkan baru-baru ini.
“Sangat membantu, khususnya masalah pengangkutan sampah,” beber Sekretaris Pokmas Randuasri, Desa Randugede, Andy Choirul, Senin (11/4/2022).
Kepala Desa Randugede, Kunzani Widaya, menyampaikan terima kasih atas bantuan dari Diana Sasa. “Ini bisa mengatasi masalah kebersihan lingkungan,” katanya.
Selain, kendaraan pengangkut dan tong sampah, Pokmas Randuasri juga menerima bantuan hibah peralatan sound system yang bisa disewakan untuk menambah kas desa.
“Semoga bermanfaat. Saya concern soal sampah, soal memberdayakan masyarakat desa,” kata Diana Sasa.
Terkait pengelolaan sampah ini, Diana Sasa mengaku memiliki pilot project di beberapa titik. Modelnya, sampah dibakar namun tanpa asap. Abu pembakaran bisa untuk tambahan batako, sedang cairannya untuk pupuk organik.
“Sampah harus selesai diolah di level desa. Masalah sampah ini kalau tidak kita urai dari sekarang, akan jadi masalah besar di desa-desa dalam waktu beberapa tahun ke depan,” pungkasnya. (dav/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS