Minggu
11 Mei 2025 | 11 : 25

Tjahjo: Peran Maksimal Forkompinda Perlu untuk Cegah ISIS

pdip-jatim-tjahjo-kumolo-200221

JAKARTA – Mendagri Tjahjo Kumolo minta semua pemangku jabatan pemerintahan di Indonesia waspada terhadap segala bentuk bahaya Islamic State Of Iraq and Syria (ISIS). Alasannya, sebut Tjahjo, karena pola radikalisasi dan gerakan terorisme belakangan ini semakin kaya pola, dengan berbagai aksi-aksi kekerasan yang cenderung meresahkan masyarakat.

“Jadi harus benar-benar dicermati dan diwaspadai. Apalagi kawasan ASEAN dan Asia Pasifik masih menjadi ajang pengaruh negara besar dan dinamika politik Timur Tengah. Pada konteks ini posisi negara harus hadir menjawab tantangan yang semakin kompleks di masyarakat kita,” kata Tjahjo Kumolo, Selasa (31/3/2015).

Dalam mengantisipasi hal tersebut, keta Tjahjo, pembentukan tim terpadu dari pusat sampai daerah harus dapat berperan maksimal. Terutama di tingkat daerah, peran forum komunikasi pimpinan daerah (Forkompinda) harus dapat bertindak tegas, di antaranya memaksimalkan koordinasi dan solid menjaga, serta melakukan deteksi dini.

“Rencana aksi yang bersifat silent harus dilaksanakan guna mewujudkan stabilitas dan kondisi sosial, hukum keamanan dalam negeri yang kondusif. Hal ini penting guna mengantisipasi penanganan konflik sosial termasuk pencegahan paham radikal atau terorisme yang mulai merasuk di semua elemen masyarakat,” urai mantan Sekjen PDI Perjuangan itu.

Dia mengungkapkan hal tersebut, agar jangan sampai terjadi konflik sosial bernuansa SARA. Demikian juga dengan sengketa lahan, dan upaya kelompok teroris memperkuat basis wilayah dan kaderisasi, dapat terus diredam.

Karena jika tidak, imbuhnya, ancaman aksi teror secara nasional dapat berkembang. “Jadi deteksi dini sangat dibutuhkan. Karena gerakan kelompok separatis juga masih muncul di beberapa daerah seperti di Papua dan Aceh,” katanya.

Sementara itu, Ketua DPRD Tulungagung Supriyono mendesak agar Bupati Tulungagung lebih pro aktif dengan mengumpulkan forpimda dan tokoh agama untuk menangkal aliran ISIS. Hal itu disampaikan Supriyono pasca ditangkapnya Ridwan Sungkar, warga Desa Mangunsari, Kecamatan Kedungwaru Tulungagung terduga ISIS.

Menurut dia, penangkapan itu merupakan indikasi adanya aliran ISIS yang berkembang di Tulungagung. “Bupati terkesan lambat dan kurang peduli terhadap situasi ini. Seharusnya, jauh sebelum kejadian ini, bupati sudah punya aksi antisipasi untuk persempit ruang gerak kelompok ini,” tegas pria yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Tulungagung itu.

Dia menambahkan, sebetulnya gerakan radikal ini sudah lama muncul di Tuluangung. Hanya, tidak ada perhatian serius dari jajaran pemkab setempat. (pri/*)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

SEMENTARA ITU...

Dharma Santi di Plumbangan, Bupati Rijanto: Bentuk Nyata Toleransi dan Kerukunan Beragama

BLITAR – Bupati Rijanto menghadiri acara puncak Dharma Santi dalam rangka peringatan Hari Raya Nyepi Tahun Baru ...
ROMANTIKA

Gunanya Ada Partai

“GUNANYA Ada Partai”, satu dari sekian bab dari tulisan (buku) Mencapai Indonesia Merdeka. Buku tersebut ditulis ...
LEGISLATIF

Joko Tri Asmoro Tekankan Pelibatan Anak Muda dalam Kepengurusan Koperasi Merah Putih

TULUNGAGUNG – Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Tulungagung, Joko Tri Asmoro, menekankan pentingnya pelibatan anak ...
LEGISLATIF

Sadarestuwati Ajak Masyarakat Jombang Tanamkan Nilai Kebangsaan di Era Digital

JOMBANG – Di tengah derasnya arus globalisasi, anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Sadarestuwati, menekankan ...
SEMENTARA ITU...

Bupati Lumajang dan Wakil Hadiri Peluncuran Film Dendam Mustika Badar Besi Semeru

LUMAJANG – Bupati Lumajang Indah Amperawati (Bunda Indah) bersama Wakil Bupati Yudha Adji Kusuma (Mas Yudha) ...
LEGISLATIF

Puan: PUIC Panggung Strategis Hidupkan Kembali Semangat Bandung

JAKARTA – DPR RI akan menjadi tuan rumah Konferensi ke-19 Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) atau ...