JAKARTA – Politisi PDI Perjuangan Eva Kusuma memastikan Megawati Soekarnoputri kembali menjabat Ketua Umum PDI Perjuangan periode 2015-2020. Kata Eva, tidak ada alasan untuk menganulir hal tersebut, sebab keputusan itu hasil dari Rakernas IV PDI Perjuangan di Semarang 2014.
“Kami tidak mungkin anulir Bu Mega dari ketum. Itu keputusan Rakernas PDI Perjuangan 2014. Kalau kami anulir, lucu jadinya,” kata Eva, yang menjadi Ketua Steering Committee Kongres IV, Kamis (26/3/2015).
Kongres IV bakal berlangsung 8-12 April di Bali. Menurutnya, kongres kali ini sekaligus bentuk penegasan sikap PDI Perjuangan yang mendukung pemerintahan saat ini.
Meski mendukung, tambah Eva, PDI Perjuangan tetap akan mengritik pemerintah terkait kebijakan yang merugikan rakyat. “Semua di kongres akan melakukan penataan internal dan posisi partai disesuaikan dengan program pemerintah. Sesuai putusan politik, nawacita, dan Pancasila dengan basis trisakti,” jelasnya.
Terpisah, pengamat politik Universitas Gadjah Mada, Mada Sukmajati berpendapat, saat ini Megawati Soekarnoputri masih dibutuhkan PDI Perjuangan. “Saya kira belum ada kader di PDI Perjuangan memiliki level yang menyamai Megawati dalam konteks ‘solidarity maker’,” kata Mada di Yogyakarta, Rabu (25/3/2015).
Menurut dia, model kepemimpinan yang mengutamakan solidaritas itu membuat faksi-faksi yang ada di partai ini tidak terpecah. Selain itu, tambah dia, kekuatan ideologi juga menjadi salah satu faktor penting yang membedakan PDI Perjuangan dengan partai lainnya. Ideologi itu rekat dengan sosok Soekarno yang juga tidak terpisahkan dari sosok Megawati.
Sementara itu, Ketua DPP PDI Perjuangan Trimedya Panjaitan mengatakan, survei Poltracking Indonesia yang menyebut keturunan Soekarno tidak layak memimpin PDI Perjuangan dinilai sebagai pesanan dari pihak tertentu untuk memecah belah internal partai.
“Pastilah pesanan pihak-pihak yang tidak suka terhadap soliditas di PDI Perjuangan,” tegas Trimedya, di gedung DPR, Jakarta, Rabu.
Meski demikian, kata Trimedya, survei tersebut tidak akan membelah kesolidan partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu. Sebab, kader PDIP telah sepakat agar Megawati kembali memimpin untuk lima tahun ke depan.
“Tapi kita yakin tidak terpengaruh dengan hasil survei itu. Karena waktu Rakernas di Semarang Pak Jokowi yang meminta,” tegas Wakil Ketua Komisi III DPR itu. (pri/*)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS