PONOROGO – Pelaku UMKM memang sebisa mungkin dituntut untuk inovatif dan kreatif agar hasil yang dicapai menjadi unik dan berdaya saing, namun tetap bernilai. Salah satunya adalah pengrajin sofa dan meja berbahan botol minuman kemasan plastik yang unik, sederhana, kuat dan tahan lama di Jalan Ahmad Yani Desa Sumoroto, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo.
“Ini adalah yang pertama di Ponorogo, kursi dengan bahan dasar botol air mineral. Ternyata diberi spons dan dilapisi kulit sintesis tak kalah dengan sofa yang mahal. Ini relatif lebih terjangkau dan kita bisa ikut mengatasi limbah botol plastik”, ujar Wakil Bupati Ponorogo, Lisdyarita, saat mengunjungi UMKM tersebut pada Rabu (31/3/2022) sore.
Walaupun hanya terbuat dari botol plastik, Lisdyarita mengakui, sofa yang selain cantik itu juga dinilai sangat kuat. “Luar biasa, selain bentuknya cantik, kekuatannya juga luar biasa. Kuat sekali, bisa dibuktikan sendiri, walau bahannya dari bekas botol plastik,” pujinya.
Maka dari itu, Bunda Rita, sapaan akrab Lisdyarita, memberikan dorongan dan dukungan UMKM di Ponorogo agar terus maju dan bisa berdaya saing. Pihaknya akan membantu mereka, seperti mengurus perizinan dan pemasarannya.
“Pemkab Ponorogo akan terus mendorong dan mensupport UMKM agar bisa terus berproduksi dan kita bantu perizinan dan promosinya,” jelas Bunda UMKM Ponorogo itu.
Seperti yang diketahui, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo melalui melalui Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UMKM (Perdagkum) bekerjasama dengan Fakultas Ekonomi Unmuh Ponorogo dan Garda Tranfumi Kemenkop dan UKM Jatim baru saja menggelar Program Pendampingan Penerbitan 1000 NIB bagi UMKM.
Wakabid Perekonomian DPC PDI Perjuangan Ponorogo itu juga mengajak warga Ponorogo agar bisa membeli produk-produk dari dalam negeri sendiri (UMKM Ponorogo). Dengan membeli produk dalam negeri, jelasnya, akan mempercepat kebangkitan ekonomi dan kemajuan UMKM.
Sementara itu, Ima Sofianingsih, sang pemilik UMKM sofa unik itu menceritakan bahwa berawal dari keprihatinan melihat banyaknya sampah dari bekas botol minuman yang berpotensi menimbulkan penyakit, pihaknya berinisiatif memanfaatkan botol plastik bekas dibuat meja dan kursi.
“Setelah mencari referensi, saya tertarik dengan pembuatan kursi dan meja berbahan botol plastik,” kata Ima yang sebelumnya berjualan jus buah di depan tokonya.
Dan ternyata, lanjut Ima, kursi dan meja yang dimuat dari bekas botol minuman itu sudah terjual sampai di Pacitan. “Alhamdulillah selain dijual di Ponorogo sendiri, ada pesanan juga dari Pacitan, dan yang luar biasa hari ini Bunda Rita berkenan rawuh menyemangati kami,” jelasnya.
Ia juga menjelaskan, untuk harga bervariasi, bergantung pada pesanannya. Jika kaki kursi dari plastik harganya Rp. 1,5 juta, sedangkan dari stainless Rp. 1,7 juta.
“Saat ini kita kerja sama dengan pengepul rosok bahan botol bekasnya. Satu set bisa dikerjakan dua hari, jika bahannya sudah lengkap,” pungkas Ima. (jrs/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS