Senin
24 November 2025 | 4 : 37

Ristu Nugroho: Pancasila Sudah Pas dan Cocok Sebagai Ideologi Bangsa

pdip-jatim-220302-ristu-wasbang-1

MADIUN – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Timur Ristu Nugroho, kembali melakukan sosialisasi peraturan perundang undangan di Sasana Krida Mulya, Desa Babadan Lor, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, Senin (28/2/2022) malam.

Acara yang juga diisi dengan sosialisasi wawasan kebangsaan tersebut merupakan hari kedua kegiatan dan dikuti oleh 100 peserta dari berbagai kalangan. Menghadirkan narasumber Prof. Dr. Supri Wahyudi Utomo MPd, Rektor Unipma Madiun.

Dalam sambutannya, Ristu menyampaikan Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia sudah pas dan sangat cocok.

“Ideologi Pancasila adalah ideologi yang sudah pas, sudah cocok dengan bangsa Indonesia, Ketuhanan, peri kemanusiaan, persatuan (guyub rukun), musyawarah mufakat, keadilan sosial dengan rasa kepedulian sosial yang tinggi. Dan yang terpenting selalu mengedepankan musyawarah untuk memecahkan suatu permaslahan, itulah ciri khas bangsa Indonesia,” kata Ristu, sebagaimana keterangannya kepada media ini, Rabu (2/3/2022).

Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Timur ini juga menyampaikan, orang Jawa itu pada dasarnya sangat religius, percaya kepada Tuhan sang pencipta alam semesta.

“Bentuk rasa syukur dan takwa kepada Tuhan diwujudkan dalam tingkah laku yang baik, rasa welas asih dan selalu melakukan karya yang bermanfaat bagi banyak orang,” jelas Mbah Tu, sapaan akrab Ristu Nugroho.

Sementara itu, Prof Supri Wahyudi Utomo menyampaikan pentingnya peran serta masyarakat untuk melestarikan adat dan budaya nusantara.

“Karena semakin majunya teknologi kalau tidak kita rawat dan lestarikan bersama, nantinya pasti akan punah. Contoh, jaman dahulu orang membangun rumah cuma butuh tenaga tukang secukupnya, yang lain sambatan, tapi apakah sekarang masih ada? Kalau di desa-desa masih ada, tapi di kota nol, yang dulunya semangat gotong royong, sekarang semua dinilai dengan uang, sambatan/gotong royong mulai pudar. Gotong royong sebagai warisan budaya kita, wajib untuk dijaga dan dilestarikan,” beber Rektor baru Unipma ini.

Dia mencontohkan, tradisi masyarakat seperti Metil pada waktu panen, bersih desa, merupakan wujud rasa syukur atas apa yang telah diberikan oleh Yang Maha Kuasa. Semua itu juga warisan budaya yang harus dikedepankan dan dilestarikan.

“Dari sekian contoh adat istiadat tersebut saat ini sudah mulai luntur. Makanya menjadi kewajiban kita bersama untuk nguri-uri adat dan budaya sebagai warisan nenek moyang kita,” ujarnya. (ant/pr)

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Daniel Rohi: RedTalks Hadirkan Tafsir Baru Aspirasi Anak Muda bagi Penguatan Ideologis Partai

SURABAYA – DPD PDI Perjuangan Jawa Timur menegaskan bahwa sejumlah rekomendasi yang dihimpun melalui forum dialog ...
KRONIK

Hal Program Peternakan Terintegrasi, Ony Setiawan Sampaikan Agar Jenis Ayam Kampung juga Diakomodir

BOJONEGORO – Rencana program peternakan ayam terintegrasi oleh pemerintah sebagai pasokan bahan makanan bergizi ...
SEMENTARA ITU...

Dibuka Wali Kota Eri, Lebih dari 700 Peserta Ramaikan Parade SFF 2025 di Plaza Internatio

SURABAYA – Parade Surabaya Fashion Festival (SFF) tahun 2025 sukses digelar di Plaza Internatio, kawasan Kota Lama ...
KABAR CABANG

DPC Gresik Gelar Dikpol di 18 PAC, Solid Jelang Konferda dan Konfercab

GRESIK – Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Gresik, Mujid Riduan, bersama jajaran pengurus turun ke bawah (turba) ...
KRONIK

Dongkrak Ekonomi Masyarakat, Kalender Event Sumenep 2026 Siapkan 110 Agenda Unggulan

SUMENEP – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep terus mendorong pertumbuhan sektor pariwisata melalui penyusunan ...
HEADLINE

Said Abdullah: RedTalks “Anak Muda Jatim Keren” Jadi Fondasi Pembaruan Strategis Partai

SURABAYA — Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Said Abdullah, menegaskan bahwa forum RedTalks “Suara Muda untuk ...