MALANG – Pengurus Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Cabang Kota Malang kembali melakukan aksi sosial. Jumat (27/2/2015), Bamusi Kota Malang akan membagikan 4.000 buku gratis berjudul Bahaya Miras dan Narkoba.
“Perdagangan minuman keras beralkohol hasil pabrikan maupun produk oplosan rumah tangga makin marak. Kami trenyuh dengan kondisi masa depan bangsa ini, sehingga kami dorong Bamusi sebagai sayap partai, dengan slogan Revolusi Mental ikut mengurangi bahaya narkoba dan miras,” kata Ketua PC Bamusi Kota Malang Didik Supriyanto,ST, Kamis (26/2/2015).
Salah satu bukti gawatnya peredaran miras, sebut Didik, adalah kasus cukrik yang menewaskan 11 orang. Selain itu peredaran narkoba dengan jenis-jenis baru juga makin marak. Yang pasti, tambah dia, tempat hiburan malam, pub, dan kamar remang-remang karaoke patut diwaspadai sebagai pusat peredaran miras dan narkoba.
“Seharusnya seluruh petugas kamtibmas, terutama polisi, lebih banyak beroperasi di tempat-tempat hiburan malam, kalau perlu melibatkan polisi militer,” jelas politisi politisi muda PDI Perjuangan itu.
Buku Bahaya Dunia Akhirat Miras dan Narkoba tidak saja dibagikan kepada kader dan struktural partai, tapi juga kepada ormas dan masyarakat umum yang punya kepedulian atas bencana darurat miras dan narkoba.
Dia juga mengajak seluruh elemen masyarakat dengan semangat gotong royong, holobis kuntul baris memberantas penyakit masyarakat (pekat) khususnya narkoba dan miras yang semakin tahun semakin meningkat dan mengkhawatirkan.
Pengguna narkoba dan miras, imbuhnya, tidak hanya para pemuda dan pelajar tapi juga dari para pejabat. Upaya pencegahan dan peredaran narkoba dan miras ini membutuhkan peran serta dari semua pihak, termasuk masyarakat, tokoh agama dan LSM dengan harapan Kota Malang bisa sebagai kota bebas narkoba. (pri)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS