NGAWI – Gairah membangun Indonesia dari pinggiran sebagai salah satu poin Nawa Cita Presiden Joko Widodo, terus berlangsung di berbagai wilayah, seperti halnya di Kabupaten Ngawi. Mendukung hal tersebut, anggota DPRD Jawa Timur, Diana Amaliyah Verawatiningsih mewujudkan pembangunan talut jalan alternatif akses ke Agrowisata Kebun Teh Jamus.
Melalui aspirasinya, wakil rakyat dari Fraksi PDI Perjuangan itu terus berkomitmen untuk mewujudkan pembangunan-pembangunan hingga ke pelosok desa. Tidak terkecuali di Kabupaten Ngawi, salah satu dapilnya.
Di Ngawi, Diana Amaliyah Verawatiningsih atau akrab disapa Diana Sasa mewujudkan tanggul penahan tanah (TPT) atau talut. Lokasi persisnya di Dusun Bulurejo II, Desa Hargomulyo, Kecamatan Ngrambe. Jalan itu salah satu akses menuju Agrowisata Kebun Teh Jamus.
Ketua PAC PDI Perjuangan Ngrambe, Danang, kepada www.pdiperjuangan-jatim.com mengatakan, pembangunan talut tersebut merupakan aspirasi dari Diana Sasa.
“Talut aspirasi dari Mbak Sasa. Itu jalur alternatif untuk menuju kebun teh Jamus,” terang Danang, Senin (13/12/2021).
Danang menjelaskan, kebutuhan pembangunan talut tersebut sangat mendesak. Pasalnya, pada sisi jalan yang dibangun talut cukup curam. Dengan kedalaman antara 4 hingga 5 meter dari bahu jalan sampai dasar.
“Sangat mendesak, apalagi ini musim hujan, sehingga rawan longsor atau erosi tanah, karena lokasinya itu tebing,” jelasnya.
Tanggul penahan tanah yang dibangun berkat aspirasi Diana Sasa itu akan memiliki panjang 50 meter. Dengan ketinggian bangunan, kata Danang, antara 4 sampai 5 meter dari dasar hingga bahu jalan.
“Nanti juga akan ada pengembangan, di sisi lainnya dan panjangnya juga,” lanjut Danang.
Masyarakat dusun setempat, disebut Danang sangat antusias dengan adanya pembangunan talut tersebut. Para warga, lanjut Danang, secara bergiliran gotong royong untuk mengerjakan proyek tersebut.
“Masyarakat sangat luar biasa menyambut program ini. Dan untuk pengerjaan dilakukan swakelola oleh masyarakat. Hingga sekarang, pembangunan sudah mencapai 35 persen,” tambahnya.

Selain untuk menahan tanah, adanya TPT itu nantinya juga akan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar. Danang membeberkan, setelah bangunan itu jadi, rencananya akan didirikan warung-warung makan oleh warga.
Terlebih pada jalur tersebut juga termasuk akses wisata. Selain akses menuju kebun teh Jamus dari sisi timur, juga akses dari air terjun Pengantin, dan Suwono Park.
“Setelah adanya TPT ini, bisa memperlebar jalan. Kemudian rencananya akan dibangun warung-warung oleh masyarakat, untuk ngopi atau produk UMKM. Karena jalur ini termasuk akses wisata, yang setiap hari Sabtu dan Minggu selalu ramai,” ujarnya.
Sementara itu, Diana Sasa, saat dikonfirmasi terpisah berharap, masyarakat penerima manfaat bisa merawat dengan baik sarana yang telah dibuat. “Dan manfaatnya bisa dirasakan bersama,” tutur Diana Sasa.
Selain itu, aktivis buku itu juga menyampaikan, perlu sinergitas dari pemangku kebijakan untuk pembangunan kelanjutan. Mengingat area tersebut termasuk cukup luas.
“Karena areanya cukup luas, perlu sinergi antar pemkab, pemprov, dan desa untuk pendanaan,” tutupnya. (mmf/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS