KEDIRI – Meski masih pandemi Covid-19, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramono minta masyarakat tetap harus waspada terhadap ancaman kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) seiring datangnya musim hujan.
Apalagi, pada bulan November 2021 penyakit yang diakibatkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti ini sudah ditemukan sebanyak 182 kasus.
“Jangan sampai demam berdarah ini menjadi ancaman baru di tengah masa pandemi Covid ini,” kata Hanindhito, Minggu (14/11/2021).
Untuk mewaspadai ancaman penyebaran DBD, Mas Bup, sapaan lekatnya, menyatakan, Pemkab Kediri melakukan upaya preventif. Pun demikian, dia mengajak masyarakat untuk tetap berperilaku hidup bersih dan sehat.
“Pastikan lingkungan bersih dan tidak ada genangan di tempat-tempat sampah, dan tempat lain yang berpotensi timbulnya genangan,” tutur kader PDI Perjuangan ini.
Sementara pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri Dr dr Ahmad Chotib menambahkan, data kasus DBD, dari 182 kasus, 2 di antaranya pasien meninggal dunia.
“Memang sekarang belum meningkat, namun potensinya sangat tinggi. Karena tahun lalu puncak demam berdarah terjadi pada musim penghujan,” terang dia.
Untuk itu, pihaknya mengajak seluruh masyarakat untuk aktif melakukan perilaku hidup sehat serta menjalankan 3M (menguras, menutup, dan mengubur). Kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) yang ada di desa-desa pun diharapkan terus aktif.
“Yang kita harapkan adalah kader jumantik ini selalu survei ke rumah-rumah agar tidak ada jentik-jentik yang tumbuh,” harapnya. (putera/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS