Selasa
26 November 2024 | 4 : 39

NU dan Muhammadiyah Dukung Hukuman Mati Bagi Pengedar Narkoba

pdip jatim - presiden jokowi di kantor muhammadiyah

pdip jatim - presiden jokowi di kantor muhammadiyahJAKARTA – Pimpinan Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah mendukung langkah pemerintah menghukum mati pengedar narkoba. Dukungan itu diungkapkan pimpinan pusat dua ormas keagamaan tersebut kepada Presiden Joko Widodo, kemarin.

PBNU sendiri menyetujui pelaksanaan eksekusi hukuman mati bagi pengedar narkoba.

“NU mendukung hukuman mati kepada pengedar narkoba, bukan pengguna,” kata Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siraj, usai menerima kedatangan Jokowi di kantor PBNU.

Menurut Said Aqil, hukuman mati itu sesuai Al Quran. Yakni yang menyatakan, di mana orang yang berbuat merusak di muka bumi, itu harus dibunuh, disalib dan sebagainya.

Sementara, Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Malik Fadjar menyatakan, Muhammadiyah mendukung penuh kebijakan Jokowi yang menolak grasi hukuman mati terpidana narkoba. Sebab, sebut Malik Fadjar, narkoba sangat berdampak negatif terutama bagi generasi bangsa yang akan datang.

“Muhammadiyah mendukung sepenuhnya hukuman mati terhadap kejahatan narkoba,” kata Malik.

Saat di kantor PBNU di kawasan Salemba, Jakarta Pusat, Jokowi didampingi Menteri Agama Lukman Hakim Saefudin, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, dan Sekretaris Kabinet (Seskab) Andi Wijayanto. Rombongan Jokowi langsung disambut Ketua Umum PBNU Said Aqil Siraj beserta seluruh jajaran pengurus, termasuk Marwan Jafar yang saat ini menjabat Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

Menurut Jokowi, silaturahim dengan jajaran PBNU untuk minta masukan mengenai sejumlah masalah. Selain soal hukuman mati untuk pengedar narkoba, juga masalah terorisme.

“Kami menyampaikan beberapa hal yang berkaitan dengan hukuman mati terutama untuk pengedar narkoba. Di situ kami mohon pandangan NU,” jelas Jokowi kepada wartawan.

Jokowi juga minta pendapat soal hukuman mati bagi terpidana terorisme dan radikalisme. “Ketegasan ke depan harus ditingkatkan supaya kita punya kewibawaan,” ujarnya.

Usai kunjungi kantor PBNU, Jokowi melanjutkan silaturahmi ke kantor PP Muhammadiyah, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Di sana, Jokowi disambut Malik Fadjar, Bambang Sudibyo, dan sejumlah pengurus lainnya. (pri/*)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Hari Guru Nasional, Bupati Fauzi Apresiasi Dua Pendidik Raih Prestasi Tingkat Nasional

SUMENEP – Pada peringatan Hari Guru Nasional 2024, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo memberi apresoasi atas ...
KABAR CABANG

Untuk Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji, PDIP Surabaya Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim Piatu

SURABAYA – Memasuki hari kedua masa tenang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ...
LEGISLATIF

DPRD Surabaya Bentuk Pansus Raperda Pengembangan Ekraf

SURABAYA – Sidang paripurna ketiga DPRD Surabaya pada Senin (25/11/2024) memutuskan pembentukan panitia khusus ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Eri Pastikan Pengerjaan Proyek Strategis di Kota Surabaya

SURABAYA – Setelah dua bulan cuti kampanye Pilkada 2024, Eri Cahyadi kembali ke Balai Kota Surabaya melanjutkan ...
LEGISLATIF

Jaga Kepercayaan Rakyat dan Pastikan Pilkada Berlangsung Demokratis, Pulung Harap APH Netral

SURABAYA – Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Pulung Agustanto menyoroti pentingnya netralitas ...
KABAR CABANG

Menangkan Pilgub Jatim, DPC Kota Probolinggo Perkuat Saksi

PROBOLINGGO – Memenangkan Risma-Gus Hans di Pilkada Jawa Timur menjadi sebuah harga mati bagi kader PDI Perjuangan ...