BATU – Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) Wanto Sugito menegaskan, Repdem adalah organisasi sayap partai yang berlandaskan roh perjuangan Bung Karno, marhaenisme.
Penegasan ini dia sampaikan dalam pembukaan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Repdem Jawa Timur, di Wisma Perjuangan, Oro-oro Ombo, Kota Batu, Senin (8/11/2021). Rakerda diikuti utusan DPC Repdem se-Jatim ini mengambil tema “Soliditas Marhaenis”.
“Kita sebagai kaum nasionalis-sukarnois wajib menjadikan pemikiran Bung Karno ini, menjadi sebuah landasan pemikiran kita semua,” kata Wanto Sugito.
Baca juga: Untari ‘Tahbiskan’ Repdem Jatim sebagai Pasukan Khusus PDI Perjuangan
Dia menceritakan, Repdem dideklarasikan pada 17 Desember 2004 yang diinisiasi 52 aktivis reformasi. Organisasi sayap ini disahkan dan dideklarasikan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Wanto, yang juga menjadi saksi hidup deklarasi Repdem pertama kalinya, mengingat betul, apa yang menjadi amanah Megawati Soekarnoputri kepada seluruh anggota Repdem.
“Agar Repdem mampu melahirkan kader-kadernya yang ideologis, agar Repdem mampu menggalang rakyat-rakyat pekerja. Mampu menggalang basis basis sektoral, buruh, petani, mereka sebagaimana disebutkan Bung Karno sebagai kaum Marhaen,” bebernya.
Aktivis yang juga menjabat sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Tangerang Selatan, Provinsi Banten itu mengingatkan bahwa tolak ukur sederhana keberhasilan Repdem menjalankan roda dan tugas organisasi adalah melakukan regenerasi.
Menurutnya, regenerasi itu dilakukan melalui cara-cara kaderisasi, kemudian mendirikan Repdem di basis-basis sektoral masyarakat dalam bentuk komisariat.
“Pegang prinsip, kita adalah Marhaenis, yang berlandaskan semangat, kemauan, dan perbuatan. Jadi semangat dulu, kalau sudah semangat maka akan ada perbuatan. Maka berkumpul, rapat, dan bergerak. Dan saya yakin Repdem Jawa Timur bisa menjadi yang terbaik dalam melaksanakan konsolidasinya,” tandas Wanto.
Sedang Ketua DPD Repdem Jawa Timur Abdi Edison menegaskan bahwa Rakerda ini baru menjadi awal dari perjalanan panjang pengabdian dan perjuangan Repdem di Jatim.
“Hari ini bukanlah akhir dari perjalanan kita, tapi merupakan awal. Ketika DPD PDI Perjuangan telah mempercayai kita, maka tugas kami adalah bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan,” jelas Abdi Edison.
Menurut dia, Repdem harus bisa menjadi sebuah jembatan untuk bisa menghubungkan antara masyarakat dan para petugas partai di eksekutif, legislatif, juga struktural partai. Tidak sekadar menjadi seorang mata, telinga, dan mulut partai.
Kondisi Repdem saat ini, lanjut dia, sudah berada dalam situasi dan kondisi yang berbeda daripada 17 tahun yang lalu. Banyak perubahan yang terjadi, target dan tujuannya juga turut berubah menyesuaikan kondisi dan kebutuhan masyarakat.
Yang mampu melihat dan mendengarkan problematika masyarakat, untuk kemudian disampaikan dan dikoordinasikan dengan struktural partai. Juga mampu menjadi corong partai menyebarkan cita-cita, nilai, dan keberhasilan PDI Perjuangan di tengah-tengah masyarakat.
“Yang tidak pernah berubah adalah jiwa semangat dan prinsip dasarnya. Itu yang harus kita pegang sampai dengan hari ini, karena Repdem terbentuk dari nafas aktivisme dan pergerakan,” tandas Edison yang juga menjabat sebagai Ketua DPN Repdem itu. (ace/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS