MALANG – Menteri Sosial Republik Indonesia, Tri Rismaharini meninjau lokasi terdampak banjir bandang di Dusun Gintung dan Sambong, Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jumat (5/11/2021) malam.
Dalam kesempatan ini, Risma didampingi secara langsung oleh Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Timur Sri Untari, beserta jajaran Forkopimda Kota Batu.
Selain meninjau kerusakan yang terjadi di daerah-daerah itu, ia juga memberikan santunan kepada para korban luka dan ahli waris korban meninggal dunia.
Korban meninggal dunia terdata sebanyak enam orang dan lima orang korban luka-luka. Tiga orang lainnya masih dalam pencarian petugas penyelamatan.
“Saya ke sini memang karena ada korban yang harus kita berikan santunan,” terang Tri Rismaharini di Posko Siaga Tagana Balai Kesenian Bulukerto.
Dia memberikan santunan kepada ahli waris korban meninggal dunia, masing-masing Rp15 juta, korban luka masing-masing Rp5 juta. Bantuan ini sebagai wujud nyata hadirnya negara untuk meringankan duka para keluarga korban banjir bandang.
Mantan Wali Kota Surabaya ini juga menyampaikan pihaknya akan berkoordinasi dengan BNPB berkaitan dengan perbaikan rumah warga yang mengalami kerusakan akibat terjangan banjir bandang.
“Nanti kita lihat, kami punya program perbaikan rumah. Cuma, saya akan komunikasikan dengan pihak BNPB agar tidak terjadi tumpang tindih. Karena sebenarnya, program itu untuk rumah tidak layak huni, sedangkan untuk kejadian bencana ada di BNPB,” bebernya.
Selanjutnya, Ketua DPP PDI Perjuangan tersebut juga melanjutkan perjalanan melakukan sidak di posko pengungsian yang berada ditempat pengungsian Senaputra, Kecamatan Klojen, Kota Malang.
Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika menyambut dan mengawal Risma meninjau kondisi korban banjir warga Kampung Putih.
Di Senaputra, Risma memberikan bantuan berupa makanan, selimut, obat-obatan, alat-alat mandi. Dia juga memberikan bantuan berupa 3 unit kursi roda untuk keperluan kaum disabilitas yang saat ini menempati posko pengungsian.
“Saya kasih kursi roda yang bisa jalan sendiri, jadi ibu tinggal tekan. Kalau semuanya enggak ada, yang mendorong siapa,” terang Risma kepada salah satu perempuan penyandang disabilitas. (ace/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS