SURABAYA – Ketua DPRD Kota Surabaya Armuji melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Gedung Balai Pemuda Surabaya, Jumat (12/12/2014). Sidak dilakukan menyusul banyaknya masukan masyarakat terkait pembongkaran bangunan cagar budaya tersebut.
Laporan yang diterima dewan, dinding depan Galeri DKS di kompleks Balai Pemuda telah ditutup asbes dengan rangka galvalum. “Ini seharusnya dibuat knock down. Tidak dibuat permanen yang bisa dikategorikan merusak cagar budaya.” kata Armuji.
Dia sudah minta Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Wiwiek Widayati untuk mencopot asbes tersebut. “Harus diturunkan sehingga setiap kali diperlukan untuk pameran misalnya, bisa dipasang, dan dicopot setelah pameran selesai. Terlebih bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya Type A, artinya tidak boleh serampangan untuk renovasinya,” jelas Armuji.
Jika menggunakan sistem knock down, terangnya, tidak akan merusak bagian dari gedung Balai Pemuda yang masuk salah satu cagar budaya di Kota Pahlawan tersebut. Meski demikian, Armuji mengaku masih prihatin dengan keberadaan Balai Pemuda. Sebab, banyak bangunan yang rusak, terutama di bagian dalam gedung.
“Sejak 2009, bagian dalam perbaikannya tidak pernah dianggarkan di APBD. Jadi diperbaiki sendiri dengan tidak merusak bangunan,” ujarnya.
Legislator dari PDI Perjuangan itu menambahkan, bagian dalam Galeri DKS banyak yang bocor. Untuk perbaikannya, Dewan sudah menganggarkan dalam APBD 2015.
Yang perlu disosialisasikan, lanjut Armuji, adalah Balai Budaya yang bersebelahan dengan Galeri DKS. Kata dia, gedung yang masih baru itu sampai sekarang tidak jelas fungsinya.
“Ini kurang disosialisasikan, sehingga masyarakat tidak tahu misalnya jika ada pertunjukan di Balai Budaya. Ini yang disampaikan masyarakat kepada saya,” ucapnya.
Harusnya, imbuh Armuji, Balai Budaya ini disosialisasikan ke masyarakat. Sehingga keberadaan gedung eks Bioskop Mitra ini tidak mubazir. (pri)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS