Senin
06 Januari 2025 | 2 : 36

Resmikan Kampung Naga, Ipuk Dorong Petani Lakukan Hilirisasi Pertanian

PDIP-Jatim-Ipuk-Kampung-Naga-26092021

BANYUWANGI – Banyuwangi telah dikenal menjadi salah satu sentra penghasil buah naga. Banyak desa di Banyuwangi merupakan penghasil buah naga. Salah satunya di Desa Bulurejo, Kecamatan Purwoharjo.

Kini, bekerja sama dengan salah satu BUMN Pupuk Indonesia, desa itu ditetapkan sebagai Kampung Naga Phonska Plus, yang diresmikan oleh Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, bersama Direktur Produksi PT. Pupuk Indonesia (Persero), Bob Indiarto, Jumat (24/9/2021) malam.

Kampung Naga Phonska Plus terletak di Desa Bulurejo, Kecamatan Purwoharjo. Luas lahan buah naga di kampung ini mencapai 700 hektare dengan jumlah petani ratusan orang.

Disebut Kampung Naga lantaran hampir semua petani di desa ini kini menanam buah naga. Mereka juga telah menerapkan teknik penyinaran menggunakan lampu di malam hari atau dikenal inovasi Puting Si Naga (Penggunaan Lampu Tingkatkan Produksi Buah Naga). Inovasi ini telah masuk TOP 45 Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dam Reformasi Birokrasi.

Menandai peresmian Kampung Naga tersebut, gelaran panen Buah Naga dan Talkshow Hybrid. Talkshow digelar di tengah hamparan kebun buah naga, dan disiarkan nasional dengan diikuti sejumlah petani di 24 daerah se-Indonesia.

Dalam talk show tersebut, Ipuk mendorong petani buah naga melakukan hilirisasi pertanian dengan mengolah komoditas yang dihasilkan. Melalui hilirisasi, petani akan mendapat tambahan pendapatan dan meningkatkan kesejahteraannya.

Menurut bupati dari PDI Perjuangan tersebut, buah naga merupakan salah satu komoditas unggulan Banyuwangi yang produksinya melimpah hampir mencapai 83.000 ton per tahun. Bahkan, dengan inovasi penggunaan lampu untuk penyinarannya, buah naga petani Banyuwangi mampu berproduksi sepanjang tahun di luar musim atau off season. Saat di luar musim, harganya relatif tinggi dibanding ketika panen raya.

“Melihat tingginya produksi buah naga, maka kita harus melakukan hilirisasinya. Petani kita dorong agar tidak hanya menjual komoditasnya, melainkan juga produk hilirnya,” kata Ipuk.

“Misalnya, diolah jadi mie, dodol, buah kering, keripik, minuman, atau produk olahan lainnya, sehingga petani bisa mendapatkan nilai tambah untuk peningkatan kesejahteraan mereka. Dinas terkait akan membantu pemasarannya,” imbuh Ipuk.

Berdasarkan Data Dinas Pertanian dan Pangan, luas tanaman buah naga di Kabupaten Banyuwangi mencapai 3.786 hektare, dengan produktivitas sebesar 82.544 ton per tahun. Jumlah tersebut sekaligus mengukuhkan Banyuwangi, sebagai penghasil buah naga terbesar di Indonesia.

Salah satu petani, Edi Lusi, mengatakan dengan teknik penyinaran tersebut tanaman buah naganya bisa panen sepanjang tahun, bahkan di luar musim (off season).

“Buah naga bisa berbuah sepanjang tahun, dan bisa panen setiap bulan. Jadi bertani buah naga sekarang itu senang terus. Apalagi kalau panen di luar musim, harganya bisa tinggi,” kata ketua paguyuban petani buah naga Banyuwangi (Panaba).

Selain memperpanjang masa produksi dengan penyinaran lampu di malam hari, Edi dan petani buah naga lainnya terus berinovasi meningkatkan kualitas produksi tanaman buah naganya. Memadukan teknik perawatan dan pemupukan yang berimbang, kini produksi buah naga Edi bisa mencapai bobot 1 kg per buah.

“Alhamdulillah, yang awalnya bobot per biji hanya 0,5 kg, sekarang bisa 1 kg bahkan ada yang lebih. Kami memaksimalkan pemberian pupuk pupuk NPK Phonska Plus secara tepat dan presisi,” kata Edi.

Edi mengaku, menggunakan pupuk NPK Phonska Plus dari Pupuk Indonesia ini banyak kelebihannya. Dulu produktivitas panen sebesar 1-1,5 ton per hektare, kini meningkat menjadi 3-4 ton per hektare.

“Pakai Phonska tanaman lebih stabil. Saat pembungaan, bunga tidak mudah rontok sehingga produksi buahnya terjaga,” kata Edi.

Sementara Direktur Produksi PT. Pupuk Indonesia (Persero) Bob Indiarto menjelaskan, pihaknya siap mendukung pengembangan pertanian Indonesia, termasuk di Banyuwangi. Salah satunya, dengan meresmikan Kampung Naga Phonska Plus ini.

Pupuk Indonesia juga memiliki berbagai program yang medukung regenerasi petani yang sinergis dengan program Banyuwangi. Misalnya, Agrosociopreneurship, program inovasi dan motivasi sektor pertanian yang melibatkan anak-anak muda, dan masih banyak lainnya.

“Ini sinergis dengan program Jagoan Tani Banyuwangi yang mendorong adanya regenerasi petani. Kita mengajak para milenial untuk mau terjun ke bisnis pertanian,” kata Bob.

Bob menyebut, berdasarkan Sensus Pertanian nasional hanya ada 12 persen petani berusia di bawah 35 tahun. Adapun jumlah petani berusia di atas 45 tahun mencapai 61,8 persen. “Maka mengajak anak muda terjun ke bisnis pertanian itu sebuah tantangan,” ujarnya.

Banyuwangi sendiri memiliki program Jagoan Tani yang mendorong anak muda agar mau terjun ke bisnis sektor pertanian dan segala subsektornya. Jagoan Tani merupakan program terintegrasi, bukan hanya ide atau rintisan bisnis pertanian dikompetisikan, tapi juga ada mentoringnya, dikoneksikan dengan perbankan, dan diberi hadiah modal ratusan juta. (set)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

DPRD Kota Malang Segera Selesaikan Raperda CSR

MALANG – Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita mengatakan, pihaknya akan menyelesaikan rancangan ...
SEMENTARA ITU...

Sambut Baik Rencana Kembalinya UN, Eri Cahyadi Sebut UN Bisa Dongkrak Semangat Belajar

SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyambut baik wacana Mendikdasmen Abdul Mu’ti mengembalikan ujian ...
LEGISLATIF

BPHTB Dikeluhkan Masyarakat, Binti Luklukah : Komisi C Siap Dampingi Sampai Selesai

TULUNGAGUNG – Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Tulungagung, Hj. Binti Luklukah, mengatakan bahwa pihaknya siap ...
LEGISLATIF

Candra Desak Pemkab Segera Audit Dinas Kesehatan Jember!

JEMBER – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jember Candra Ary Fianto mendesak Pemkab Jember segera mengaudit Dinas ...
LEGISLATIF

Tahun 2025, DPRD Dorong Pemkot Surabaya Fokus Penuntasan Penanganan Banjir

SURABAYA – Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono mendorong pemkot setempat segera menuntaskan penanganan banjir yang ...
LEGISLATIF

Target PAD Pariwisata Magetan Tidak Tercapai, Komisi B Sidak Telaga Wahyu dan Sarangan

MAGETAN – Inspeksi mendadak (sidak) dilaksanakan Jumat (3/1/2025) menyusul tidak tercapainya target pendapatan asli ...