BLITAR – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Sri Rahayu berharap proyek padat karya di terminal, PT KAI, dan perhubungan darat lainnya, dapat membantu masyarakat yang ekonominya terdampak pandemi Covid-19.
Harapan itu dia sampaikan saat monitoring proyek padat karya di Terminal Patria Blitar bersama Wali Kota Blitar Santoso, Senin (20/9/2021).
Dia mengatakan, monitoring dilaksanakan untuk memastikan proyek padat karya di Terminal Patria berjalan lancar. Mengingat program ini menjadi bentuk perhatian pemerintah di tengah pandemi Covid-19.
“Program padat karya ini setidaknya bisa membantu warga masyarakat yang terdampak pandemi covid 19,” kata Sri Rahayu.
Anggota DPR RI Komisi V dari dapil 6 Jawa Timur tersebut menjelaskan, kegiatan padat karya ini merupakan program dari Kementerian Perhubungan RI.
Selain untuk menampung dan mempekerjakan warga yang belum mendapatkan pekerjaan, upaya ini juga untuk membantu masyarakat yang ekonominya terdampak pandemi Covid-19.

“Semoga program padat karya ini bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Utamanya warga yang tengah mencari pekerjaan,” harap Ketua Bidang Perempuan dan Anak DPP PDI Perjuangan ini.
Sementara itu, Wali Kota Blitar Santoso mengatakan, proyek padat karya dari Kementerian Perhubungan RI ini akan berlangsung selama tiga hari. Menurutnya ada sekitar 50 warga Kota Blitar yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
Masyarakat yang terlibat ini tidak harus memiliki skill tertentu. Mereka hanya berfokus mengerjakan pengerukan saluran air dan meratakan timbunan tanah di beberapa titik.
“Ini kan program dari pusat, sehingga diharapkan bagi warga di sekitar pengerjaan proyek pemerintah bisa diberdayakan,” ujarnya.
Untuk diketahui, pembangunan di Terminal Patria berlangsung sejak awal tahun lalu. Dengan total anggaran Rp 65 miliar, pembangunan dikonsep menjadi kawasan bisnis.
Bagian depan terminal dibangun mall dan hotel. Sementara bagian terminal bus berada dibelakang, dan bagian samping terminal dimanfaatkan untuk area parkir. (arif/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS