NGAWI – Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono mengimbau agar pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri atau isoman untuk beralih perawatan di puskesmas isolasi terpusat (isoter). Imbauan itu sebagai upaya untuk menekan angka kematian atau fatality rate bagi pasien Covid-19 yang sedang isoman.
Hal itu disampaikan Bupati Ony saat apel gelar pasukan pemindahan pasien isoman ke puskesmas isoter di Kodim 0805 Ngawi, Rabu (18/8/2021).
“Upaya pemindahan itu untuk memastikan perawatan bagi pasien bisa terpantau dengan baik. Secara medis, sarana dan prasarananya, obatnya. Sehingga dengan itu diharapkan bisa menekan angka kematian pasien isoman,” kata Mas Ony kepada awak media.
Di Kabupaten Ngawi sendiri, hingga saat ini jumlah pasien Covid-19 yang menjalani isoman sebanyak 220 an orang. Dari jumlah itu, kata Mas Ony, baru 6 orang yang dirawat di Puskesmas Isoter dari 130 tempat tidur yang telah disiapkan.
Masih banyaknya warga Ngawi yang belum melakukan perawatan di puskesmas Isoter, dikatakan Mas Ony, salah satunya akibat dari pihak keluarga yang enggan untuk merujuk pasien di puskesmas isoter.
“Ini yang perlu dipahami oleh masyarakat. Keberadaan puskesmas isoter ini, ruhnya untuk mengurangi resiko fatality rate pasien isoman,” ujar Mas Ony.
Upaya pemindahan pasien isoman untuk perawatan di puskesmas isoter, didukung sepenuhnya oleh Kodim 0805 Ngawi melalui jajarannya. Dikatakan Mas Ony, Koramil di tingkat kecamatan akan berkoordinasi dengan Puskesmas setempat guna mendata pasien yang menjalani isoman dan diarahkan melakukan perawatan di puskesmas isoter.
Sementara itu, Pemkab Ngawi sejauh ini sudah menyiapkan 10 puskesmas isoter. Dari jumlah itu, satu puskesmas digunakan untuk perawatan pasien covid dari pekerja migran Indonesia. Dua puskesmas digunakan untuk layanan poned. Sedangkan tujuh lainya, puskesmas yang secara fungsi dialihkan sebagai puskesmas isoter. (mmf/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS