MALANG – Ketua Komisi E DPRD Kota Malang, Ahmad Wanedi minta Pemkot Malang segera membuat Bank Plasma Konvalesen untuk kepentingan pemulihan warga terinfeksi Covid-19.
Menurutnya, terapi plasma konvalesen menjadi salah satu pilihan alternatif, namun seiring semakin bertambahnya kasus infeksi Covid-19, kebutuhannya meningkat tajam.
Dia menjelaskan, kebutuhan plasma konvalesen yang tinggi tersebut, tidak diiringi dengan ketersediaan di unit-unit Palang Merah Indonesia.
Salah satu aspek kurangnya ketersediaan stok plasma konvalesen juga disebabkan oleh minimnya sosialisasi yang dilakukan oleh pihak Pemkot kepada para penyintas Covid-19 untuk mau melakukan donor.
“Padahal bisa juga langsung dilakukan jemput bola, karena pasti sudah ada datanya, tinggal dihampiri ke rumahnya dan diberi motivasi agar mau berdonor,“ ungkap Wanedi, Senin (2/8/2021).
Dia mengutarakan, wali kota selaku Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 harus segera melakukan langkah-langkah strategis untuk segera keluar dari kondisi krisis. Salah satu wujudnya adalah dengan mempersiapkan penambahan ketersediaan stok plasma konvalesen.
“Kalau pemerintah siap, masyarakat tentu juga akan siap. Apalagi ini bicara soal kemanusiaan, tentu jika mendengar ada yang membutuhkan, pasti mereka siap berdonor,“ terangnya.
Berdasarkan pantauannya, dia menjelaskan, antusiasme warga penyintas Covid-19 untuk melakukan donor plasma konvalesen sangat tinggi. Namun, seringkali tidak tau mekanisme dan cara untuk melakukan donor.
Harapannya, dengan adanya kehadiran Bank Plasma Konvalesen ini, akan menjadi jawaban untuk menekan angka kematian dan meningkatkan angka kesembuhan pasien Covid-19 di Kota Malang.
“Sebenarnya, dukungan sudah mengalir dari mana-mana. Sepanjang untuk rakyat, kami akan dukung kok baik dari segi kebijakan atau anggaran. Kami dukung sekali jika di Malang sampai ada bank plasma,” imbuh Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Malang tersebut. (ace/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS