JEDDAH – Bekerja sama dengan Posko Perjuangan TKI (Pospertki) KJRI Jeddah kembali melarikan seorang TKI Overstayer dari penampungan ke RS King Fahd, Rabu (15/10/2014). TKI Overstayer asal Kecamatan Pontang Propinsi Banten bernama Julaiha Binti Taswan (44 tahun) itu diduga menderita infeksi lambung.
“Kami menerima pengaduan Julaiha dari seorang temannya pada Minggu (12/10/ 2014). Pengaduan tersebut kemudian kita laporkan dan koordinasikan dengan KJRI Jeddah,” jelas Ramida Muhammad, relawan Pospertki, sebagaimana rilis kepada Infokom PDI Perjuangan Jawa Timur, semalam.
Julaiha Bt Taswan berangkat ke Arab Saudi melalui PPTKIS Marcoria Putra, dan beliau melarikan diri dari majikannya. Selama menjadi overstayer, Julaiha bekerja secara ilegal dan berpindah – pindah dari majikan satu ke majikan lainnya.
Menurut Ramida, Julaiha tinggal di salah satu penampungan TKI di daerah kota Jeddah dengan kondisi yang sangat menyedihkan. Setelah berkoordinasi dengan KJRI Jeddah, relawan Pospertki lantas mengevakuasi Julaiha dari penampungannya ke KJRI Jeddah.
“Selang satu jam, KJRI Jeddah memanggil ambulans dan membawa ke RS King Fahd di Jeddah. Insya Allah, kondisinya bisa lebih baik dan sehat,” sambung Ramida, sambil mengungkapkan, bahwa Julaiha ingin dipulangkan ke Indonesia dengan cara deportasi.
Para relawan organisasi PDI Perjuangan Perwalu Arab Saudia itu berharap agar KBRI maupun KJRI tetap mempertahankan pelayanan yang tanggap seperti saat ini. Juga terus melakukan pembenahan–pembenahan seperti yang diharapkan para TKI lainnya.
“Tentu di bawah pemerintahan baru yang dipimpin Joko Widodo – Jusuf Kalla, KBRI/KJRI memahami sepak terjangnya yang melayani, mengayomi, dan melindungi WNI di luar negeri. Serta tidak ada sekat antara pejabat dan rakyat,” harap Ramida. (pri)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS