BANYUWANGI – Dua hari menjelang Hari Raya Idul Adha, Bupati Kabupaten Banyuwangi Ipuk Fiestiandani bersama Satgas Covid, gencar melakukan monitoring ke sejumlah titik dalam rangka penegakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Bupati perempuan dari PDI Perjuangan itu menjelaskan, mengingat Banyuwangi merupakan pintu gerbang untuk masuk dan keluar pulau Jawa, maka pemantauan PPKM Darurat harus lebih diperketat.
“Saya telah intruksikan kepada seluruh camat dan OPD-OPD agar mereka dapat terjun langsung melakukan pemantauan PPKM Darurat di wilayahnya masing-masing,” ucap Ipuk saat melakukan monitoring PPKM di wilayah Banyuwangi Kota, Minggu (18/07/2021).
“Mengingat wilayah Banyuwangi yang merupakan kabupaten terluas di Jawa Timur serta menjadi pintu gerbang keluar masuk menuju Pulau Bali dan Pulau Jawa, maka pemantauan PPKM harus ditingkatkan,” sambungnya.
Ipuk juga meminta kepada para petugas yang melakukan pemantauan PPKM, jika ditemukan adanya pelanggaran maka tindakan yang diambil harus dilakukan secara humanis, persuasif dengan senyum, dengan sapa, jangan marah-marah.
“Saya ingatkan bagi petugas nanti yang melakukan pemantauan PPKM, jika ditemukan pelanggaran, tolong penindakannya yang humanis. Kasih senyum juga. Jangan buat masyarakat takut, apalagi sampai marah-marah,” pinta Ipuk.
Terkait pemberlakukan PPKM di Banyuwangi, Ipuk mengatakan sejauh ini dapat berjalan lancar dan kondusif. Ipuk juga telah menyiapkan program bantuan untuk membantu masyarakat yang terdampak pemberlakuan PPKM Darurat.
“Sejauh ini dari hasil laporan dan pantauan di lapangan, pemberlakuan PPKM di Banyuwangi berjalan aman dan kondusif. Kami juga telah siapkan paket bantuan untuk masyarakat,” pungkasnya. (ryo/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS