BANYUWANGI – PPKM Darurat benar-benar berdampak terhadap menurunnyamobilitas masyarakat di Banyuwangi, Jawa Timur, sejak 10 hari dilaksanakannya.
Penurunan mobilitas tersebut mendapatkan apresiasi dari Bupati Ipuk Fiestiandani. Dirinya menyampaikan permintaan maaf dan rasa terima kasih pada masyarakat Banyuwangi.
“Mobilitas masyarakat Banyuwangi relatif menurun selama PPKM Darurat. Indeks mobilitas yang dipantau pemerintah pusat juga menunjukkan penurunan. Kami mohon maaf dan mengucapkan terima kasih atas pengertian masyarakat demi keselamatan bersama,” ujar Bupati Ipuk, Rabu (14/7/2021).
Menurut Bupati Ipuk, sejak penerapan PPKM Darurat, Satgas Covid-19 Banyuwangi rutin melakukan inspeksi mendadak, utamanya pada malam hari. Pada Selasa (13/7) malam, tambah Ipuk, Satgas melakukan pemantauan di sepanjang perkotaan Kecamatan Genteng, mulai Pasar Genteng hingga ruang terbuka hijau (RTH) Maron Desa Gentengkulon.
Meski begitu, Bupati Ipuk masih menemukan beberapa warung yang masih buka, dan warga yang tidak menggunakan masker. Dan Satgas langsung melakukan tes usap antigen, hasilnya dari 25 orang yang dites antigen, dua di antaranya positif.
“Untuk yang positif kami langsung meminta pihak kecamatan untuk menghubungi keluarga. Karena tidak ada gejala yang bersangkutan diarahkan untuk isolasi mandiri yang nantinya akan dikontrol puskesmas setempat,” jelas Ipuk.
Sementara itu, Kapolresta Banyuwangi AKBP Nasrun Pasaribu mengatakan aktivitas masyarakat jauh menurun dibandingkan awal penerapan PPKM Darurat
Menurutnya, Satgas Covid-19 Banyuwangi telah melakukan beberapa penyekatan utamanya akses menuju pusat kota Banyuwangi.
“Sebelumnya, selain di titik perbatasan kami juga melakukan penyekatan di pusat kota. Rencana, akan segera dilakukan penyekatan di dua atau tiga titik di wilayah selatan, termasuk di Genteng,” ujar Nasrun. (set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS