PONOROGO – DPC PDI Perjuangan Ponorogo menyampaikan belasungkawa atas berpulangnya Ibu Diyen Andrita, istri dari Bambang Logos Ketua DPC PDI Perjuangan Ponorogo pada Jumat (10/7/2021) malam.

“Innalillahi Wainnaillahi Rojiun. Turut berdukacita atas wafatnya Bu Diyen Andrita di RS Unair. Semoga almarhumah diterima amal ibadahnya dan diberi tempat terbaik di sisi-Nya. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan keikhlasan,” ucap Wakil Bupati Ponorogo, Lisdyarita.

Almarhumah Diyen Andrita menghembuskan nafas terakhirnya pukul 23.30 di Rumah Sakit Unair Surabaya karena terpapar covid-19.

“Turut berduka cita atas wafatnya istri Pak Bambang Logos. Semoga almarhumah diterima amal ibadahnya dan diberi tempat diberi tempat terbaik di sisi-Nya,” kata Johan Bachtiar, sekretaris DPC PDI Perjuangan Ponorogo.

Sebelumnya, Bambang Logos yang juga anggota komisi A DPRD Jatim sempat menceritakan keluarganya yang terpapar covid-19.

“Apa yang dialami Pak Giri (Bupati Ponorogo, red) tak jauh beda yang saat ini sedang saya alami. Istri masih di ICU dan 3 anak saya isolasi mandiri di rumah,” ujar Bambang Logos sebelum istrinya wafat.

Bambang Logos juga menambahkan, kondisi di Surabaya saat ini sangat memprihatinkan. Banyak rumah sakit yang overload dan terbatasnya tenaga kesehatan. Dirinya menghimbau untuk selalu tetap berhati-hati.

“Kondisi di Surabaya saat ini sungguh menyedihkan. Semua RS overload dan para nakes sangat terbatas, terlebih banyak di antaranya yang juga terpapar. Jadi, kita semua mesti selalu hati-hati dalam situasi pagebluk ini,” imbuh Ketua DPC PDI Perjuangan Ponorogo ini.

“Di DPRD Provinsi juga sudah ada beberapa staf yang terpapar. Sehingga semua kegiatan stop sampai 20 Juli, termasuk kunker dan rapat paripurna. Presiden Jokowi minta agar kita WFH kecuali benar-benar urgen baru keluar rumah dan tetap prokes ketat,” lanjutnya.

Dan Tuhan telah menentukan kehendak-Nya, istri Bambang Logos berpulang untuk selama-lamanya dan meninggalkan 3 orang anak. (jrs/set)