Jumat
24 Oktober 2025 | 2 : 59

DPC Lamongan Siap Dukung Pusat Tolak Pilkada oleh DPRD

pdip-jatim-ilustrasi-pilkada

LAMONGAN – Aksi menolak Pemilu Kepala Daerah tak langsung oleh DPRD juga disampaikan kalangan pimpinan PDI Perjuangan di Jawa Timur. Seperti Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Lamongan, saat ini menyiapkan petisi menolak RUU Pilkada yang menginginkan kepala daerah dipilih melalui DPRD.

Ketua DPC PDI Perjuangan Lamonga Saim MPd kepada wartawan mengatakan, petisi penolakan ini akan dikirim ke pusat untuk mendukung judicial review ke Mahkamah Konstitusi (MK). Pihaknya juga tengah menjajaki sejumlah partai yang tergabung dalam kubu penolak pilkada tak langsung.

Sampai sekarang, kata Saim, sudah dilakukan diskusi internal partai yang fokus mencari cara agar suara dari daerah-daerah bisa mendukung upaya judicial review, yang dimotori DPP PDI Perjuangan. “Kami dari daerah siap mendukung itu,” tandas Saim, Kamis (11/9/2014).

Tidak hanya dengan partai politik, jelas anggota DPRD Lamongan itu, dukungan penolakan juga akan digalang dengan sejumlah organisasi kemasyarakatan, lembaga swadaya masyarakat, dan organisasi kepemudaan. Nantinya, petisi yang disuarakan bersama akan dikirim ke Jakarta.

Sementara itu, fungsionaris DPP PDI Perjuangan TB Hasanuddin mengajak seluruh elemen masyarakat memboikot pengesahan RUU Pilkada yang menginginkan kepala daerah dipilih melalui DPRD. Menurut Hasanuddin, kepala daerah dipilih DPRD tidak mewakili mayoritas masyarakat.

“Saya imbau boikot nasional saja, yang boikot nasional masyarakat berhak memboikot karena tidak terwakili di DPRD,” ujar TB Hasanuddin di Gedung DPR.

Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI ini mengemukakan, yang paling diuntungkan dalam mekanisme pilkada oleh DPRD sebenarnya adalah partai besar seperti PDI Perjuangan dan Golkar. Sebab, perolehan suaranya paling besar dan jika kedua parpol itu kompak di daerah, maka bisa menguasai mayoritas kepala daerah.

“Yang paling diuntungkan adalah Golkar dan PDI Perjuangan. Kalau mau untung-untungan, PDI Perjuangan bisa saling untung sama Golkar. Tinggal nambah partai kecil, kalau mau untung-untungan. Tapi kan ini berbicara demokrasi,” katanya.

Dia menilai dengan sistem pemilihan langsung partai kecil masih punya kesempatan menang di pilkada. Namun jika kepala daerah dipilih DPRD, yang menang hanya calon dari partai besar. (pri/*)

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Salah Satu Wakilnya Tersangkut Masalah Hukum, Widarto: Kinerja DPRD Jember Masih Normal

JEMBER – Penetapan status tersangka oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Jember terhadap salah satu Wakil Ketua DPRD ...
LEGISLATIF

Budi Wahono Realisasikan Aspirasi Warga, Jalan Desa Bacem Kini Mulus Dihotmix

MADIUN — Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Madiun, Budi Wahono, terus membuktikan komitmennya dalam ...
LEGISLATIF

Candra: Penurunan Harga Pupuk Bersubsidi Melegakan Petani

JEMBER – Ketua Komisi B DPRD Jember Candra Ary Fianto mengatakan, kebijakan pemerintah pusat menurunkan harga pupuk ...
SEMENTARA ITU...

GOW Gelar Gebyar Wirausaha Perempuan, Eri Cahyadi Berharap UMKM Naik Kelas

SURABAYA – Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Surabaya kembali menggelar Gebyar Wirausaha Perempuan 2025 yang ...
KABAR CABANG

Banteng Kota Malang Teguhkan Semangat Kebangsaan di Hari Santri Nasional 2025

MALANG – PDI Perjuangan Kota Malang menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat nilai-nilai kebangsaan dan ...
KRONIK

Gemakan Yalal Wathon, PDI Perjuangan Rayakan Hari Santri dengan Paduan Suara Lintas Iman

JAKARTA – Ada yang berbeda dalam peringatan Hari Santri Nasional 2025 yang digelar DPP PDI Perjuangan di Sekolah ...