BATU – Selain dikenal sebagai Kota Wisata, Batu ternyata juga memiliki daerah penghasil susu sapi yang kualitasnya sudah diakui di tingkat nasional bahkan internasional. Muhammad Munir, merupakan sosok vital di balik berkembangnya peternakan dan pengolahan susu sapi di Dusun Brau, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.
Munir menjelaskan, mayoritas penduduk di Dusun Brau keseharian bekerja sebagai peternak sapi perah. Profesi ini sudah dilakukan secara turun-temurun semenjak tahun 1980-an hingga saat ini.
“Di sini sendiri warga itu memang mayoritas mata pencaharian pokok atau sumber perekonomian utama itu, ya dari peternak sapi perah. Jadi, kalau di sini sapi perah ini sudah jadi semacam home industry untuk keluarga. Sampai ada istilah di sini itu memelihara sapi itu semacam memelihara rojokoyo,” jelas Munir saat diwawancarai, Rabu (26/5/2021).
Munir saat ini juga menjabat sebagai Ketua Koperasi Margo Makmur Mandiri. Koperasi yang beranggotakan peternak sapi perah ini memiliki fokus dalam bidang pembinaan dan pelatihan kepada anggota dan fokus dalam pemasaran produk-produk susu segar.
“Mulai tahun 2010 saya dipercaya atau dikasih mandat oleh anggota untuk menjadi ketua koperasi. Jadi, saat ini sudah periode yang ketiga kita jadi ketua koperasi,” tutur kader PDI Perjuangan itu.
Dalam kepemimpinan Munir, Koperasi Margo Makmur Mandiri mencatatkan progres yang semakin baik tiap tahunnya. Komoditas susu yang dihasilkan dari koperasi peternak sapi perah yang beranggotakan 150 orang di Dusun Brau ini, sudah dikenal oleh masyarakat di Malang Raya.
“Dari segi pemasaran, kita sudah memasarkan di lokal Batu ada beberapa tempat usaha yang bermitra dengan kita ada yaitu Milk Story, Raja Susu di Beji, ada juga House Milk untuk membuat olahan susu,” kata Munir.
“Selain itu juga ada beberapa supplier yang kita fasilitasi untuk dikirimkan ke Kota Malang, ke beberapa tempat untuk STMJ di Jalan Ijen, maupun di STMJ 29 di Stasiun Kota Baru, dan STMJ yang ada di Jalan Bengawan Solo,” tambah Munir.
Selain memenuhi permintaan susu lokal di Malang Raya, Koperasi Margo Makmur Mandiri juga mensuplai kebutuhan pabrik-pabrik ternama, mulai dari Greenfields, PT. Indolakto, dan PT. Gioia Cheese Indonesia. PT. Gioia Cheese Indonesia sendiri merupakan perusahaan yang dimiliki warga negara Italia yang memiliki standarisasi ketat dalam proses pemilihan bahan baku produk dalam pembuatan keju.
Kerjasama PT. Gioia Cheese Indonesia dengan Koperasi Margo Makmur Mandiri telah berlangsung selama 4 tahun. Menurut Munir, hal ini membuktikan bahwa susu yang dihasilkan peternak sapi perah di Brau merupakan produk dengan kualitas tinggi.
“Kita sudah jalan hampir 4 tahun dengan perusahaan Italia, ini untuk membuat keju yang diproduksi dan dipasarkan dipasarkan di Bali untuk kebutuhan pasar, restoran, hotel, dan konsumen konsumen Cafe rumahan. Selain itu juga di Lombok dan dikirim ke Raja Ampat. Selain itu juga melakukan pengiriman kepada konsumen di wilayah Jakarta dan Surabaya,” terang Munir.
Saat ini, koperasi yang dipimpinnya per-hari menerima sebanyak 4000 liter susu dari peternak sapi perah yang ada di Dusun Brau. Walaupun pandemi Covid-19 masih melanda tanah air, namun pandemi tidak berdampak signifikan kepada permintaan masyarakat terhadap produk-produk susu yang dihasilkan dari Dusun Brau.
Ke depan, pihaknya berencana untuk bisa mengembangkan dan menambah volume produksi susu di Dusun Brau ini.
“Jadi bagaimana nanti volume susu ini bisa bertambah. Yang jelas dengan meningkatnya volume susu, nanti juga akan ada penambahan populasi atau meningkatkan hasil produksi dari per ekor sapinya,” tandas Munir. (ace/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS