BONDOWOSO – Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bondowoso, Irwan Bachtiar memaafkan pelaku penyebaran fitnah dan berita hoax yang ditujukan kepada Partainya, Sabtu (3/4/2021).
Sebelumnya, kasus penyebaran berita hoax kepada PDI Perjuangan ini bermula saat salah satu pengurus PDI Perjuangan Bondowoso, menemukan akun Facebook atas nama “Papanya Kakanadine”. Di akun tersebut, pada tanggal 12 November 2020 pelaku menyebarkan berita berisi fitnah yang menyebutkan bahwa PDI Perjuangan adalah PKI.
Mendapati hal tersebut, di hari yang sama melalui Wakil Ketua Bidang Hukum dan Advokasi Rakyat DPC PDI Perjuangan Bondowoso langsung membuat laporan kepada pihak kepolisian.
Menanggapi kejadian tersebut Ketua DPC PDI Perjuangan Bondowoso Irwan Bachtiar, menegaskan bahwa, postingan berita yang tidak bertanggung jawab itu tindakan yang sangat merugikan dan mencemarkan nama baik PDI Perjuangan.
Untuk itu PDI Perjuangan Bondowoso melaporkan akun tersebut untuk diproses secara hukum agar memberikan efek jera pada pelaku, sekaligus menegaskan bahwa PDI Perjuangan adalah partai yang berpedoman pada Pancasila.
“Tentu berita hoax dan fitnah yang ditujukan kepada PDI Perjuangan, sangat merugikan bagi kita, karena tuduhan tuduhan yang tidak berdasarkan tersbut menyesatkan informasi kepada masyarakat,” ungkap Irwan.
Namun setelah dilakukan pengusutan oleh pihak kepolisian kasus penyebaran berita hoax tersebut dapat diselesaikan dengan damai, setelah diadakan mediasi yang mempertemukan pelaku dan Ketua DPC PDI Perjuangan, di rumah dinas Wakil Bupati Bondowoso.
Dalam mediasi tersebut, pelaku minta maaf secara tertulis kepada PDI Perjuangan, serta mengklarifikasi bahwa akun Facebooknya telah di-hack oleh orang tidak dikenal, sehingga dalam akun Facebooknya menyebarkan berita hoax tersebut.
Mendengar pernyataan pelaku, Irwan mewakili segenap keluarga besar DPC PDI Perjuangan Bondowoso, lantas memaafkan pelaku atas kasus berita hoax tersebut.
“Saya telah mendengar klarifikasi dari pelaku yang akunnya memuat berita hoax tentang PDI Perjuangan, dan saya mewakili keluarga besar PDI Perjuangan Bondowoso, juga telah memaafkan pelaku atas kasus ini,” ujarnya.
Selain itu Wabup Bondowoso ini juga mengingatkan untuk tetap menggunakan media sosial dengan bijaksana. Jangan sampai media sosial digunakan sebagai alat untuk menyebarkan informasi hoax yang melahirkan konflik.
“Semoga dari kasus ini kita dapat belajar untuk menggunakan sosial media dengan lebih bijaksana, agar tidak menjadi sumber konflik apabila menyebarkan berita yang tidak kredibel,” tuturnya. (ryo)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS