PASURUAN – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan Andri Wahyudi, mendesak Pemkab Pasuruan mempercepat penanganan darurat kebencanaan. Keterlambatan penanganan justru semakin memperburuk ketahanan infrastruktur yang rusak diterjang bencana.
Seperti yang terjadi pada jembatan penghubung Desa Sumbersuko, Kecamatan Gempol dengan Desa Tawangrejo, Kecamatan Pandaan Kabupaten Pasuruan.
Gara-gara terlambat penanganan, jembatan akhirnya jebol. Badan jembatan sepanjang 25 meter putus setelah pondasinya terus tergerus banjir.
“Kami sudah meminta agar perbaikan jembatan yang rusak menjadi prioritas pengerjaannya. Sehingga bisa diantisipasi terputusnya akses transportasi masyarakat,” kata Andri Wahyudi yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Pasuruan.
Menurut AW, sapaan akrabnya, percepatan perbaikan dan pembangunan infrastruktur jembatan ini seharusnya menjadi prioritas pasca bencana. Kerusakan yang terdeteksi sejak beberapa bulan lalu, dapat segera diminimalisir jika segera dilakukan penanganan.
“Pembangunan jembatan yang sudah terputus ini membutuhkan biaya yang lebih besar. Selain itu, pengerjaannya juga baru bisa dilakukan pada akhir tahun 2021 atau pada 2022 mendatang,” tandas AW.
Kepala Desa Sumbersuko, Samsul Ma’arif menyatakan, sejak beberapa bulan lalu, kondisi jembatan sudah cukup mengkhawatirkan. Kerusakan semakin parah setelah pada bulan lalu diterjang banjir bandang.
“Pondasi dan penyangga tengah jembatan sudah keropos. Arus sungai yang deras pada saat banjir, membuat jembatan ambrol,” kata Ma’arif.
Akibat terputusnya jembatan tersebut, akses jalan warga menjadi terhambat. Mereka harus mengambil jalan memutar sejauh 5 KM. Pihaknya berharap, Pemkab Pasuruan segera membangun kembali jembatan yang putus. Sehingga akses transportasi masyarakat kembali normal. (ian)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS