JAKARTA – Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi berpendapat, semangat gotong royong politik yang dimiliki PDI Perjuangan membuat Partai ini beda dengan yang lainnya.
Semangat gotong royong inilah yang menjadi modal dasar dan identitas PDIP untuk memenangkan kontestasi dimana pun berada.
Ungkapan ini disampaikan Burhanuddin Muhtadi saat menjadi pemateri Sekolah Partai Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang diusung PDI Perjuangan di Pilkada 2020 melalui virtual, Sabtu (22/8/2020).
Hadir pula Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPP PDI Perjuangan Bambang ‘Pacul’ Wuryanto sebagai pemateri.
Pada umumnya, sebut Burhanuddin, partai setelah memberikan rekomendasi kepada pasangan calon, kemudian perannya hilang tenggelam.
“Tapi tadi Mas Bambang Pacul sudah sangat terang benderang menjelaskan komitmen PDI Perjuangan yang bukan sekadar meminang tetapi juga meyakinkan bahwa calon yang diusung itu menang dan dikawal proses pemenangannya hingga sampai pada proses cover endingnya,” kata Burhanuddin.
“Jadi apresiasi tentu saja buat PDI Perjuangan di bawah Ibu Megawati dan Mas Bambang Pacul sebagai Ketua Bappilu agar calon tidak kehilangan arah,” tambah dia.
Burhanuddin mencontohkan banyak kepala daerah yang dimenangkan justru oleh sistem PDI Perjuangan. Contoh-contoh itu banyak menonjol di Jawa Tengah di mana basis massa PDI Perjuangan sangat kuat dan tegak lurus.
Di konstestasi daerah paling rumit seperti Jakarta, kata Burhanuddin, PDI Perjuangan telah membuktikannya di Pilgub DKI 2012. Saat itu, PDI Perjuangan mendukung pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama.
“Saya ingat betul waktu Pak Jokowi diusung sebagai calon Gubernur DKI Jakarta 2012. Waktu itu modal pertama kali Pak Jokowi maju disurvei itu 3,8 persen, bisa cek data saya. Kemudian 6 bulan sebelum pilkada elektabilitas 8 persen, yang kenal cuma 15 persen, tetapikan PDI Perjuangan luar biasa melakukan gotong royong politik ini semua infrastruktur partai dikerahkan,” paparnya.
Dia memandang PDIP juga mengerahkan gerakannya ke pinggiran Jakarta. Bahkan, PDIP mengganggap kemenangan Jokowi bukan urusan personal, melainkan pertaruhan atau ujian martabat.
“Akhirnya setiap bulan ada kenaikan dan Pak Jokowi, saya ingat tidak pernah menyalahkan survei, kalaupun toh surveinya itu tidak memberikan kabar baik, dia terima dan bekerja untuk merubah hasil survei itu menjadi kemenangan. Mental semacam ini harus ditiru oleh semua calon yang diusung PDI Perjuangan,” kata dia.
Kontestasi politik yang terjadi pada 2017 dan 2018 yang lalu juga membuat PDI Perjuangan semakin dewasa. Bagaimanapun, kata dia, hanya PDI Perjuangan partai politik satu-satunya yang memenangkan pemilu dua kali berturut-turut di Indonesia.
“Sebelumnya tidak pernah ada preseden di mana partai bisa mengulang kemenangan. Baru kali ini, 2019 kemarin. Nah kalau misalnya Pilkada ini terutama 2020 bisa dimenangkan secara telak, itu bisa menjadi modal buat PDI Perjuangan mencetak hattrick kemenangan pada 2024,” ujarnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS