
SUMENEP – Kata Bung Karno, perempuan dan laki-laki bak sepasang sayap merpati.
Jika salah satunya patah, maka merpati tidak bisa terbang. Jika sudah demikian, segala angan dan cita-cita keluarga akan rontok dengan sendirinya.
Spirit kesetaraan gender dalam keluarga yang diibaratkan sepasang sayap merpati oleh Bung Karno mengemuka dalam gelaran “Festival Kudapan” Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Sumenep di Gedung Korpri Sumenep, Selasa (24/9/2019).
Ketua GOW Kabupaten Sumenep Nia Kurnia Fauzi mengatakan, festival ini diselenggarakan untuk menarik minat ibu-ibu dalam berkreasi dan berinovasi.
“Saya berharap para Ibu lebih berdaya dan mandiri dengan kreasi dan inovasinya di bidang kuliner. Sebab, peran para Ibu di era revolusi industri 4.0 tidak hanya mengasuh anak. Akan tetapi, para ibu harus menjadi sayap lain bagi keluarga untuk mencapai kesejahteraan,” kata Nia.
Istri Ketua DPC PDI Perjuangan yang juga Wakil Bupati Sumenep Achmad Fauzi ini melanjutkan, festival kudapan juga dimaksudkan untuk melestarikan budaya lokal Sumenep. “Dengan festival kudapan ini, diharapkan masyarakat Sumenep lebih mengenal dan mencintai makanan khas daerahnya,” ujarnya.
Srikandi Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumenep ini juga menekankan pentingnya silaturahmi dan keakraban di antara para ibu.
GOW, tuturnya, tidak sekadar gabungan organisasi wanita di Sumenep. Akan tetapi juga gabungan keluarga untuk bersama-sama membawa kemajuan di Sumenep.
Tercatat, 24 organisasi wanita yang tergabung dalam GOW, seperti Al-Hidayah, Muslimat, Fatayat dan lainnya.
“Hari ini kita mudah abai atau malah reaksioner dengan hal-hal sepele. Kita juga dihadapkan pada tantangan era milenial yang semakin kompleks. Maka, dengan sprit kekeluargaan, semangat kebersamaan, kita tumbuhkan rasa kepedulian yang lebih mendalam pada keluarga. Dengan semangat kekeluargaan ini, saya kira kita akan mampu menjadikan Sumenep untuk lebih maju dan sejahtera,” tegasnya. (set)