JAKARTA – Ketua Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa menegaskan, capres Joko Widodo atau Jokowi telah menggenggam ‘gelar’ haji, sebagai wujud pelaksanaan salah satu rukun Islam. ‘Gelar’ haji itu dia sebutkan di depan peserta pembukaan Rakernas Muslimat NU di Asrama Haji, Pondok Gede, Jaktim, Rabu (28/5/2014).
Dalam acara pembukaan hadir Wapres Boediono, Wakil Menteri Agama (Wamenag) Nasaruddin Umar dan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. Ketika memberi sambutan pembukaan, Khofifah menyebut nama Jokowi didahului dengan gelar haji.
“Yang terhormat Gubernur DKI Jakarta, Insinyur Haji Joko Widodo,” kata Khofifah sambil disambut tepuk tangan hadirin, sebagian besar anggota Muslimat NU.
Menurut Khofifah, kalau menyebut nama Jokowi harus jelas hajinya, biar tidak menimbulkan salah paham. Mendengar hal itu sontak seluruh jamaah tertawa. Hal itu dikatakan Khofifah menyusul muncul kampanye hitam terkait SARA yang mengatakan Jokowi bukan Islam dan antek zionis.
Jokowi datang sekitar pukul 14.15 WIB, dengan mengenakan baju batik cokelat dan peci. Dia langsung disambut Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj dan dipersilakan duduk di bangku depan menghadap panggung. Tak lama berselang datang Wapres Boediono dan istrinya, Herawati. Keduanya disambut Jokowi dan duduk di barisan yang sama dengan Jokowi.
Saat pembawa acara menyebutkan nama Jokowi, seluruh jamaah yang hadir bertepuk tangan dan mengelu-elukan capres tersebut.
Acara itu diisi dengan pembacaan salawat nabi. Para jamaah dan tamu yang hadir diminta untuk berdiri sambil melantunkan shalawat. Jokowi pun ikut melantunkan puji-pujian bagi nabi besar umat Islam, Muhammad SAW. (pri/*)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS